Jelang Masa Kampanye, Lidya Pelajari Aturan Kampanye

"Sekarang ini yang paling penting selanjutnya adalah mempelajari dan mematuhi aturan kampanye dalam pemilu tahun ini," ujarnya.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Aktivis Perempuan Kalbar Lidya Natalia Sartono 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Aktivis Perempuan Kalbar Lidya Natalia Sartono mantap melabuhkan diri ke partai nasdem dan maju pada perhetalan pemilihan legisltif pada 2019 mendatang sebagai caleg di dapil Kalbar 7 (Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu)

Saat ini dirinya tengah mempersiapkan diri menyambut pengumuman DCT dari KPU dan terus mempelajar dan mendalami aturan-aturan kampanye yang akan dimulai pada 23 September 2018 mendatang.

Baca: Demi Memperkuat Hak Masyarakat Adat, AMAN Kalbar Bentuk PD AMAN SINGBEBAS

Baca: Khalilah Disebut Dapat Dukungan Wawako Bahasan Maju DPD RI

"Sekarang ini yang paling penting selanjutnya adalah mempelajari dan mematuhi aturan kampanye dalam pemilu tahun ini," ujarnya.

Kendati demikian, Mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) itu juga sedikit menyampaikan Strategi kedepannya untuk menarik kepercayaan masyarakat, hal yang akan diutamakannya adalah soal pemahaman demokrasi itu sendiri.

"karna segala sesuatu itu adalah ditentukan oleh rakyat maka rakyat harus benar-benar mengutamakan kepentingan jangka panjang. bukan kepentingan jangka pendek saja," ujarnya

Saat disinggung soal alasan yang mendorongnya maju pada bursa pencalegkan yang didominasi oleh kaum laki-laki, Lidia mengatakan bahwa bicara soal pengabdian kepada masyarakat saya pikir siapa saja boleh terlibat tanpa melihat soal status Gender.

"Tinggal kembali melihat level mana kita siap untuk terlibat lebih dalam mengenai tugas dan pelayanan bagi masyarakat secara publik," ujarnya.

Baginya keterlibatan dalam politik praktis adalah suatu keputusan tepat untuk bisa terlibat lebih banyak demi kepentingan masyarakat lebih luas dengan cara terlibat dalam sistem demokrasi.

"Tentu prioritaskan untuk kepentingan rakyat terutama dalam hal Pendidikan, kesehatan dan lainnya yang di anggap urgen nantinya," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved