Ciuman Terakhir Riki Kepada Ibunda Sebelum Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Mahasiswa Baru IAIN Itu

Umar mengungkapkan sang ibu sempat menceritakan kepada dirinya bahwa sebelum Riki berangkat, Riki mencium pipi sang ibu sampai berkali - kali.

Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Suasana di kediaman keluarga Riki, korban kecelakaan Purun Besar di Desa Peniraman, Kamis (30/8/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,MEMPAWAH- Riki (alm) Korban laka maut di jalan Raya Purun Besar yang terjadi pada sekira pukul 03.30 diini hari telah di makamkan di dekat kediamannya, di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupeten Mempawah.

Keluarga Korban bernama Umar (40) yang di temui Tribun Pontianak mengatakan bahwa korban rencananya pada hari ini akan mengikuti kegiatan orientasi pengenalan mahasiswa baru di Kampus IAIN Pontianak.

Baca: Puluhan Pelayat Datangi Rumah Duka, Orangtua Riki Korban Kecelakaan di Purun Besar Syok

Baca: Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Purun Besar, Ini Identitas Korban dan Kronologinya

Ia mengatakan, bahwa jadwal kegiatan di kampus IAIN sendiri di mulai pada pukul 05.00 WIB oleh sebab itu, dirinya pada pukul 03.30 sudah beranjak dari rumahnya untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Umar (40) Keluarga Riki, Korban kecelakaan di Purun Besar saat ditemui dikediaman duka di Desa Peniraman, Kamis (30/8/2018)
Umar (40) Keluarga Riki, Korban kecelakaan di Purun Besar saat ditemui dikediaman duka di Desa Peniraman, Kamis (30/8/2018) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO)

Umar mengungkapkan bahwa, sang ibu sempat menceritakan kepada dirinya bahwa sebelum Riki berangkat, Riki mencium pipi sang ibu sampai berkali - kali.

"Ndak kayak biasanya, Riki ini salam, cium tangan, terus cium pipi ibunya sampai 3 kali, biasanya cium tapi ndak sampai banyak - banyak, ndak tau apa karena memang, mungkin karena ini hari pertama die ospek atau bagaimana pun kita ndak tau,"ungkapnya.

Umar bersama keluarga besarpun masih tak menyangka atas kepergian dari Riki.

"Kakek sama neneknya, ini saja masih syok, lalu paman sama bibinya yang ngasuh dia dari kecil, yang lagi di Mekah Ibadah Haji juga tadi syok pas di kasi tau Riki kecelakaan,"tuturnya.

Ia mengungkapkan bahwa Riki di keluarga dan masyarakat sekitarpun di kenal sebagai pribadi yang sangat baik.

Lulusan Pondok Pesantren Bangil Jawa Timur ini dikenal juga sebagai pribadi yang aktif dalam berbagai kegiatan.

Hasan Syarif paman Korban mengatakan bahwa bila mana di desa akan diadakan sebuah keguatan, maka Rikilah yang akan berdiri paling depan sebagai barisan pemuda yang akan membantu mensukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Kalau ada pengajian, ada kegiatan lah, dia pasti paling depan, paling aktif, paling baik dia anaknya,"tuturnya.

Hasan Syarif dan Umarpun mengatakan bahwa pihak keluarga mengaku sangat kehilangan sosok Riki yang sangat baik di mata keluarga, teman dan lingkungan sekitar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved