Kominfo Ajak Masyarakat Cerdas Berinformasi Dengan Harmoni Indonesia 2018 di Kalbar
Ia mengatakan, masyarakat yang cerdas dalam berinformasi adalah mereka yang mampu menyerap dengan baik berbagai berita yang didapat.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Universitas Panca Bakti (UPB) Pontianak ditunjuk sebagai titik kumpul pagelaran bertajuk Harmoni Indonesia 2018 di Kalimantan Barat.
Kota Pontianak menjadi satu diantara dari sekian kota lainnya di seluruh Indonesia yang menggelar kegiatan ini.
Baca: Nikita Mirzani Bongkar Tabiat Buruk Richard Muljadi, Berharap Dipo Latief Juga Ditangkap
Baca: Pj Bupati Kayong Utara Hadiri Sosialisasi Layanan Badan Hukum Kanwil Kumham
Mengusung tema "Generasi Milenial: Cerdas Berinformasi, Berjiwa Toleransi", Harmoni Indonesia di Pontianak digelar oleh Kementerian Kominfo Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Sabtu (25/8/2018) malam.
Dalam dialog, Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Kominfo RI mengatakan, kegiatan Harmoni Indonesia bertujuan di antaranya mengampanyekan cerdas berinformasi serta memperkuat nilai toleransi.
Ia mengatakan, masyarakat yang cerdas dalam berinformasi adalah mereka yang mampu menyerap dengan baik berbagai berita yang didapat.
Tentu saja dengan fenomena saat ini, yaitu dengan menghindari berita-berita hoaks atau bohong.
"Ciri-ciri berita hoaks membuat kebencian dan kecemasan. Hati-hati pada permusuhan dan ajakan untuk memusuhi bangsa sendiri oleh berita hoaks," ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, berita hoaks harus diwaspadai karena dapat memunculkan fitnah dan mengajak kebencian pada kelompok tertentu. Caranya bisa dengan merekayasa foto dan fakta.
Ciri-ciri berita bohong selanjutnya, kata Henri, adalah terdapat ajakan untuk menyebarkan informasi agar viral.
"Minta diviralkan itu juga ciri-cirinya. Hati-hati jangan menyebarkan info membenci orang atau kelompok tertentu dan jangan percaya," kata dia.
Harmoni Indonesia di Pontianak dihadiri ratusan masyarakat dari unsur lembaga pendidikan, organisasi kemahasiswaan, pemuda, paguyuban, tokoh agama dan adat. Selain Kominfo, narasumber dialog juga dari Pembina Penggerak Budaya Nusantara, KH. Ahmad S Utomo, dan Kapolresta Pontianak AKBP Wawan Kristyanto.
Harmoni Indonesia dirangkai pentas budaya dan doa untuk negeri. Dalam pentas budaya, ada penampilan musik akustik dari APR Band, tarian multietnis, dan penampilan seni beladiri Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT).
Di akhir acara, peserta Harmoni Indonesia mendeklarasikan Indonesia anti hoaks, fitnah, radikalisme dan terorisme. (*)