Panggilan Hati, Inilah Kisah Serda Paengno dari Babinsa Hingga Menjadi Guru
Serda Paengno diketahui mengajar di SD Negeri 46 Tabau dan SMP Negeri 8 Nanga Seran.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1205-09/Merakai, Serda Paengno selain melaksanakan tugasnya sebagai seorang Babinsa juga menjadi tenaga pengajar di sejumlah sekolah di Kecamatan Ketungau Tengah.
Diketahui bahwa wilayah Ketungau Tengah merupakan daerah perbatasan langsung dengan negara Malaysia. Serda Paengno diketahui mengajar di SD Negeri 46 Tabau dan SMP Negeri 8 Nanga Seran.
Serda Paengno menerapkan bahwa di SDN 46 Tabau, besok baru akan diresmikan karena sebelumnya adalah kelas jauh. Kondisinya sangat memprihatinkan karena belum ada bangunan dari pemerintah.
Baca: Askiman: Pameran dan Expo Wujud Kerja Nyata Pemkab Sintang Satu Tahun Terakhir
Baca: Massa Mulai Padati Tempat Deklarasi #2019GantiPresiden di Punggur
"Hanya ada satu lokal dari dana aspirasi dewan, dan empat ruang kelas swadaya masyarakat setempat. Tenaga guru di sana ada empat orang dan ditambah saya jadi lima orang," katanya.
"Sementara itu, saya juga membantu mengajar kelas VII di SMPN 8 Nanga Seran, karena di sana tidak ada guru matematika. Jadi sambil menunggu ada gurunya, saya membantu mengajar di sana," tambahnya.
Selain mengajar di kelas, Serda Paengno juga membantu melatih PBB, PPM, dan petugas upacara di sekolah. Namun di sisi lain, tugas pokoknya sebagai Babinsa juga tetap dilaksanakan setiap harinya.
Baca: Ratusan Stan Ramaikan Pameran Pembangunan dan Sintang Expo 2018
"Karena mengajar ini tugas tambahan saya, dan Babinsa adalah tugas pokok saya. Saya bekerja tanpa mengenal hari kerja dan hari libur, tugas saya bekerja dan terus bekerja untuk masyarakat di sekitar tempat bertugas," jelasnya.
Menurutnya, menjadi seorang Babinsa juga harus serba bisa dan memanfaatkan segala kelebihan yang ada. TNI bukan hanya untuk berperang, namun tetap berpegang pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.
Baca: Tutup Turnamen HUT RI ke-73 di Ketungau Tengah, Jarot Ingatkan Kerja Nyata dan Prestasi
"Mungkin yang pertama membuat saya memilih membantu mengajar karena panggilan dari tuhan. Kemauan untuk berbagi ilmu kepada orang lain. Dukungan dari keluarga menguatkan saya, dan motivasi untuk membantu merupakan amal ibadah dan tak akan putus," jelasnya.
Menurutnya amanah sebagai seorang Babinsa dan pengajar ini titipan dari tuhan yang harus ia kerjakan. Meski tanpa imbalan, menurutnya rezeki sudah diatur oleh tuhan, jadi cukup dengan keikhlasan, tidak terpaksa dan mengada-ada.
"Saya juga bersyukur, pimpinan dan rekan-rekan saya sangat merespon positif. Tugas untuk mencerdaskan anak bangsa adalah tugas kita semua. Jadi selama saya masih bisa berbuat, saya tetap berkarya dimanapun saya bertugas," pungkasnya.