Malu dan Segan Terhadap Senior, Ini Saran dari Motivator Karir Dr Chairul Fuad
Kalaupun Anda pernah gagal melaksanakan suatu pekerjaan, maka harus bangkit agar dapat mencapai sukses.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Senior sering menjadi momok yang menakutkan bagi kita, berbagai tekanan, rasa tidak nyaman, sungkan dan hal lainnya semakin menambah pelik yang namanya senioritas.
Namun, bukan berarti hal itu menjadi penghambat kita untuk berkembang dan berekspresi menyalurkan ide-ide, terutama saat bekerja.
Memang sih, di Indonesia yang katanya masih sangat menghormati orang yang lebih tua dan cenderung merasa "tidak enak" kepada yang lebih tua, akhirnya senioritas menjadi merajalela, namun kita harus pandai menyikapinya.
Jangan sampai hal itu justru menjadi penghambat bagi kita untuk meniti karir, oleh sebab itu ada baiknya kita simak saran dari Motivator Konsultasi Karir dr Chairul Fuad berikut ini.
Pertanyaan:
Bun, bagaimana ya cara mengatasi rasa malu atau segan terhadap senior? Soalnya waktu bekerja, saya sering merasa segan dan takut mendahului. Bagaimana pula cara kita menyikapi senioritas di lingkungan kerja? Terima kasih sebelumnya.
Yoga (35) Serdam
Jawaban :
Selamat pagi dan semangat pagi.
Rasa segan dengan senior itu bukanlah masalah yang menjadikan kendala dalam bekerja, asalkan rasa segan itu dikarenakan faktor “kesenioran” seeorang yang membeikan energi dari kinerja yang mumpuni. Tapi kalau keseganan itu dikarenakan rasa takut, ini dapat menjadi kendala.
Apa bedanya? Rasa segan, dapat menjadikan seseorang menjadi “loyal” dengan senior atau atasan dan loyal dengan pekerjaannya.
Baca: Panik, Irza Padamkan Api hanya Kenakan Celana Dalam
Sedangkan jika didasari rasa takut, maka loyalitas biasanya sangat rendah, karena seseorang bekerja tidak didasari oleh tanggung jawab, tapi karena rasa takut.
Selanjutnya apakah rasa malu itu merupakan kebaikan? Dalam hal ini perlu Anda rumuskan dulu apa yang dimaksud rasa malu disini dan mengapa ada rasa malu. Malu yang tidak berasalan akan sulit mencari pemecahannya.
Rasa malu akan menghambat kinerja, karena kadang ada rasa malu yang diakibatkan seseorang merasa dirinya tidak mampu, merasa inferior, atau malu karena pernah membuat kekeliruan. Jika rasa segan akan menimbulkan loyalitas, sebaliknya rasa malu akan menimbulkan minder. Jika Anda mampu melakukan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik, tidak perlu ada rasa malu.
Kalaupun Anda pernah gagal melaksanakan suatu pekerjaan, maka harus bangkit agar dapat mencapai sukses.
Baca: Mediasi Dengan KPU Deadlock, Hanura Kalbar Tempuh Ajudikasi
Hapus rasa malu. Mulailah dengan menata diri atau kepribadian Anda, belajar untuk tampil dengan percaya diri, belajar untuk merubah persepsi negatif pada diri dengan mengatakan bahwa Anda mampu melakukan sesuatu.
Yakinlah bahwa sekecil apapun usaha Anda pasti ada manfaatnya bagi orang lain dan yakin bahwa keberadaan Anda mempunyai arti bagi orang lain. Berbuat dan terus berbuat, berusaha dan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik.
Walaupun Anda terhitung junior, tetap melakukan kontribusi kepada yang lebih senior dan pada gilirannya semua hal di atas akan memberikan daya ungkit bagi organisasi atau institusi tempat Anda bekerja. Tingkatkan loyalitas, hilangkan rasa malu. Anda akan bisa bila Anda pikir Anda bisa. Semoga bermanfaat. Salam optimis.
Dr. Chairul Fuad M Kes
Direktur Lembaga Pengembangan SDM “OPTIMIS” PONTIANAK