UPT Pendidikan dan Yayasan Sabatu Berikan Pendidikan Difabel Pada Warga Bengkayang
Ia mendorong kepedulian masyarakat dan kepala desa untuk peduli terhadap anak-anak difabel di lingkungan sekitar mereka.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kecamatan Lembah Bawang berkerjasama dengan Yayasan Sabatu menggelar lokakarya pendidikan inklusif dan hak pendidikan anak difabel di aula Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Rabu (15/8/2018).
Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Lembah Bawang, Ijat Jajat Ruhijat Mpd mengatakan, lokakarya ini untuk memberikan hak pendidikan anak difabel.
"Kita harus memfasilitasi untuk memberikan hak pendidikan yang layak kepada mereka," katanya.
Ia mendorong kepedulian masyarakat dan kepala desa untuk peduli terhadap anak-anak difabel di lingkungan sekitar mereka.
Baca: Terharu Perjuangan Moses, Camat Lembah Bawang Bengkawang Teteskan Air Mata
Apabila ada alokasi anggaran di desa, bisa didorong untuk pendidikan anak difabel melalui pos bantuan sosial.
"Mari bersama-sama, bersatu padu membangun Lembah Bawang," ajaknya.
Dewan Pengawas Yayasan Sabatu, Marsianus Syarib mengajak masyarakat untuk berbagi perhatian pada anak-anak difabel.
"Hari ini kami mengajak bapak ibu untuk berbagi perhatian pada anak-anak difabel," ajaknya.
Dikatakannya, manusia harus menyadari apa sudah terlahir adalah jalan Tuhan. Sebagai manusia, semua harus memberikan perhatian kepada anak-anak.
Ia mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan lokakarya. "Kita semua di sini melaksanakan uU 45, mengenai kesejahteraan dan uU difabel yang akan kita implementasikan," ucapnya.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Kasi Dikmas Paud, Lukas Pilot menuturkan betapa pentingnya pendidikan inklusif.
"Melalui pendidikan inklusif kita ingin menyatukan, ada semanagt kekelurgaan, persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Ia berharap masyarakat tidak memandang latar belakang, anak normal dan lainnya. Semua mesti diberlakukan sama dan wajib mendapatkan pendidikan di semua jenjang. "Harus diperlakukan sama anak yang tergolong berkebutuhan khusus," tuturnya.
Camat Lembah Bawang, S. Bowo Leksano, SH mengapresiasi kegiatan lokakarya yang digelar. "Saya apresiasi kegiatan ini," ucapnya saat membuka kegiatan.
Ia mengajak masyarakat untuk peduli terhadap anak-anak yang memiliki kekurangan. "Mari peduli kepada mereka," ajaknya.