Mulai Dikeluhkan Masyarakat Saat Musim Kemarau Tiba, Ini Langkah PDAM Mempawah
Pihaknyapun berkomitmen, akan terus meningkatakn pelananan penyaluran air bersih ke masyarakat.
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
Laporan Waratwan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO,ID, MEMPAWAH - Memasuki masa musim kemarau, PDAM Mempawah mulai melakukan penambahan jam operasi, sebagai langkah untuk pemenuhan produksi air atau langkah antisipasi memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah Kabupaten Mempawah
Hal ini di ungkapkan langsung oleh Direktur PDAM Mempawah Trisna Jaya.
“biasanya itu kalau musim kemarau ini, kita menambah jam operasi, yang biasanya itu 13 jam, dan kita tambah 2 jam,”ujarnya. Senin (13/08/2018).
Baca: Ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau Terpilih, Ini Program Prioritas PH YO
Namun, ia pun mengatakan bahwa sejak 2 tahun terakhir kondisi air di sungai Mempawah bila di musim kemarau cenderung lebih asin karena masukknya air laut ke Sungai Mempawah.
“hanya saja yang aga kita kesusahan itu, yang dulu air asin itu masukknya setelah 1 bulan kemarau, tapi sejak 2017 hingga kini, baru 1-2 minggu kemarau air laut sudah masuk, jadi antisiapsi kita harus menunggu air sampai minimal payau, baru kita operasi lagi, kalau kita idupkan, mesin bisa rusak, terus yang orangpun juga dapat air asin, jadi minimal payau,”paparnya.
Kemudian, iapun mengklaim bahwa kini dalam proses distrbusi atau pengaliran air ke pelanggan lebih baik di banding beberapa waktu silam sebelum adanya bantuan Pipa besar dari Provinsi.
“kalau dulu, watu kita pakai pipa kecil, sebelum ada bantuan dari provinsi, memang banyak keluhan tentang distribusi air, tapi sekarang sudah jarang,”ungkapnya.
Dirinyapun menyadari bahwa hingga kini, untuk kualitas air atau kejernihan air PDAM di Mempawah masih tidak terlalu baik.
“kalau maunya masyrakat inikan sejernih mungkin, yang namanya pelayanan masyarakat inikan memang harus di tingkatkan, kalau dulukan masyarakat minta yang penting jalankan dulu air ini,”tuturya.
Kurang baiknya kualitas air di Mempawah ini, trisna menyebutkan di karenakan beberapa faktor.
“pipa kita udah lama, Filternya sudah mengalami kerusakan, lalu kita juga tidak ada instalasi penyaringan air gambut, jadi begitu hujan didaerah perhuluan, dan air gambut sampai daerah sini, seakan – akan air sungai yang kita alirkan ke masyarakat, oleh karena pengolahan kita bukan pengolahan air gambut, maka tetap merah,”paparnya.
Baca: Ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau Terpilih, Ini Program Prioritas PH YO
Pihaknyapun berkomitmen, akan terus meningkatakn pelananan penyaluran air bersih ke masyarakat.
Kemudian, Trisna pun mengatakan bahwa hingga kini pelanggan yang tercatat di Kabupaten Mempawah hanya sekitar 4800 pelanggan.
Pihaknyapun mentargetkan bahwa di tahun ini untuk menambah 200 pelanggan menggenapkan menajdi 5000 pelanggan.
Di tahun ini, pihaknya pun telah mendapatkan kabar bahwa dari pemerintah daerah akan mendapatan DAK untuk pemasangan pipa tersier di beberapa wilayah yang memang belum di masuki pipa tersier.
“jadi kita akan memasang pipa tersier bagi wilayah yang belum ada, seperti di Antibar, jalan dr. Rubini, bahkan di pasar Piyuh saja masih ada yang belum terpasang pipa tersier ini,”ujarnya.