Menara Komunikasi di Perbatasan tak Berfungsi, Ini Harapan Bupati Muharram

Karena jumlah penduduk di kampung ini cukup banyak dan berada di wilayah perbatasan dan pulau terdepan

Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Bupati Berau, Muharram saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Balikukup. Salah satu pulau terdepan yang juga menjadi wilayah perbatasan RI dengan negara tetangga. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TANJUNG REDEB  – Masih banyak kampung di wilayah pesisir dan pedalaman, Kabupaten Berau yang masih terisolir dari akses komunikasi. Salah satunya di Pulau Balikukup, Kecamatan Batu Putih yang menjadi salah satu pulau terdepan.

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) beberapa tahun lalu, sebenarnya telah membangun menari komunikasi, lengkap dengan Base Tranceiver Station (BTS), namun menara komunikasi ini sudah lama tidak berfungsi.

Warga mengeluhkan kondisi ini, karena mereka semakin terisolir dengan warga di daerah lainnya. “Memang betul, sudah beberapa tahun tidak berfungsi, jadi di tempat kami tidak ada sinyal seluler,” kata Yusuf, salah satu warga Pulau Balikukup saat ditemui Tribunkaltim.co di Tnajung Redeb,  Rabu (1/8/2018).

Baca: Fraksi di DPRD Ketapang Setujui Perda APBD Ketapang 2017

Bupati Berau, Muharram juga mengonfirmasi keluhan warga Balikukup dengan mendatangi langsung BTS tersebut.

“Memang sudah tidak berfungsi, saya tanyakan ke masyarakat, apa penyebabnya. Ternyata ada dua penyebabnya, pertama tidak ada lagi operator yang mengelola, kedua, mungkin karena tidak ada lagi pembiayaan dari pemerintah pusat,” ungkapnya.

Sebagai Bupati, kata Muharram, dirinya meminta perhatian dari pemerintah pusat. “Khususnya ke Kemkominfo, supaya hal ini diperhatikan dan ada solusi. Karena jumlah penduduk di kampung ini cukup banyak dan berada di wilayah perbatasan dan pulau terdepan,” tegasnya.

Muharram mengatakan, kunjungan kerjanya ke Pulau Balikup untuk meresmikan sekolah satu atap. Keberadaan sekolah itu, kata Muharram juga sangat membutuhkan akses komunikasi guna menunjang pendidikan warga di pulau ini.

Baca: DPRD Kayong Utara Gelar Paripurna Penetapan Bupati dan Waki Bupati Terpilih

“Mereka perlu komunikasi yang lancar, perlu akses internet. Kalau sampai tidak berfungsi, tentu sangat disayangkan, karena bangunan fisiknya sudah ada tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” tandas Muharram.

Sebelumnya, Pemkab Berau juga telah melakukan MoU dengan PT Telkom untuk membangun BTS baru di 36 kampung, untuk membuka akses komunikasi di wilayah terpencil dan pedalaman. Rencana ini belum terealisasi secara fisik, sementara BTS yang udah ada, justru tidak difungsikan.

Keberadaan menara komunikasi di wilayah perbatasan merupakan kebutuhan yang strategis, selain untuk membuka kase warga diperbatasan, keberadaan menara komunikasi juga bagian dari upaya menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved