Silaturahmi Bersama MUI Sambas, Atbah Ajak Perkuat Persaudaraan Antar Umat dan Hormati Ulama

Atbah Romin Suhaili mengatakan melalui silaturahim MUI Kabupaten Sambas mengajak untuk memperkuat Persaudaraan antara sesama muslim

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili Saat Berjabat Tangan Dengan Mantan Wakil Bupati Sambas Dr Pabali Musa di Kegiatan Silaturahmi MUI.  

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Kabupaten Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan melalui silaturahim MUI Kabupaten Sambas mengajak untuk memperkuat Persaudaraan antara sesama muslim, dan Hormati Ulama, Selasa (30/07/2018).

Selain itu, Atbah juga mengajak seluruh peserta silaturahmi MUI Kabupaten Sambas untuk kembali menghidupkan Sambas sebagai Serambi Makkah.
Menurutnya itu satu dari beberapa upaya yang patut mendapat perhatian, untuk mengembalikan sambas kepada khitah atau haluannya. Yakni dengan menghidupkan syiar-syiar Agama dan menghormati para ulama.

Sebagaimana yang ia sampaikan saat menghadiri silaturahim Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sambas di Aula Kantor Bupati Sambas, Sabtu (28/7/2018).

Baca: LPPKM Untan Berikan Pelatihan dan Pendampingan Kepada Kelompok Tani Kelapa

Selai itu, Atbah juga menilai salah satu yang mendesak diterapkan saat ini adalah menghidupkan toleransi di interen ummat.

“Kita harus saling menghormati, menghormati orang lain yang memiliki perbedaan dengan kita. Masih ada hal yang sama diantara kita semua, bekerjasamalah seoptimal mungkin pada hal yang kita memiliki kesamaan,” ujarnya.

Selanjutnya Atbah juga mengajak ummat muslim bersatu dan terus menjaga persaudaraan sesama muslim, karena persatuan ummat juga diperlukan untuk membangun Kabi Sambas.

“Kita kuat jika Bersama-sama, dan lemah jika sendiri,” tegas Atbah.

Ia juga berharap, semangat silaturahim pintanya harus terus dibangun. Sebagaimana yang diingatkan Bupati melalui Sabda Rasulullah Saw terkait silaturahim.

Dijelaskannya, tidak ada dosa yang dipercepat dampak negatifnya oleh Allah SWT selain dua hal, yakni perbuatan mesuk dan memutuskan silaturahim.

“Setanpun memecah-belah kita dari kurang baiknya silaturahim. Mereka hadirkan dalam hati kita rasa saling curiga, su’uzon, saling hujat, mengkriminimalisasi. Tidak sehat negeri ini, jika sesama rakyat hadir penyakit hati tersebut, pemimpin negeri ini dihujat, dihina. Tidak akan berkah jika pemimpin kita hujat,” ingat Atbah.

Atbah menjelaskan sebagaimana yang sampaikan Rasulullah, pemimpin diangkat untuk ditaati. Sama seperti raja yang diangkat untuk ditaati.

Baca: Terancam Longsor, Lurah Minta Pemda Kapuas Hulu Segera Bangun Barau

“Pemimpin ini kita tunjuk, kita pilih untuk memimpin negeri ini. Jangan sampai kita hujat. Tapi kita doakan dengan yang baik-baik, agar negeri ini, agar rakyat, kita semua mendapatkan keberkahan,“ ajaknya.

Selain itu ia mengingatkan, kondisi perpolitikan negeri ini menurutnya tidak lagi mendidik, tidak lagi baik dan banyak menguras energi.

Atbah menjelaskan, dalam kajian agama terdapat peringatan bahwa baiknya rakyat dikarenakan kebaikan pemimpinnya, dan baiknya pemimpin dikarenakan kebaikan yang ada pada ulama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved