Heri Mustamin Hadir Diskusi Komunitas Tentang Golkar

Menurutnya Keberhasilan itu menandai kemenangan Koalisi Partai Golkar, Nasdem, PKB, PKS, dan Hanura di Kalimantan Barat.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HAMDAN
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Heri Mustamin hadiri kegiatan diskusi komunitas tentanh Golkar di Balai Kopi Pontianak. Selasa (31/7/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Heri Mustamin hadiri kegiatan diskusi komunitas tentanh Golkar di Balai Kopi Pontianak. Selasa (31/7/2018)

Dalam paparanya pilkada serentak 2018 telah diselenggarakan di 171 daerah pada 27 Juni 2018. Pasangan Sutarmidji dan Ria Norsan berhasil meraih  kemenangan dengan perolehan persentase 51,55 persen dari total suara sah.

Menurutnya Keberhasilan itu menandai  kemenangan Koalisi Partai Golkar, Nasdem, PKB, PKS, dan Hanura di Kalimantan Barat.

Baca: Pemkot Pontianak Bagikan Bonus Pada Qori dan Qoriah Berprestasi

Baca: Bobol Ruko, Lima Bocah Berhasil Bawa Lari Uang Rp 19 Juta

Kemenangan  dengan catatan lebih dari 50% suara itu menunjukan bahwa infrastruktur Partai Golkar semakin solid di tataran akar rumput Kalimantan Barat.

Sebagai salah satu provinsi dengan jumlah DPT yang besar, tentunya mempertahankan suara potensial di
provinsi ini adalah salah satu yang terpenting guna menyongsong 2019.

Terus mensupport jaringan di
tingkat lokal sebagai fasilitator untuk mengamankan suara anak muda khususnya di Ibu Kota Provinsi
tetap harus dipelihara.

"Suara Partai Golkar pada Pilgub Kalbar 2018 tentu harus dipastikan kembali
menuju 2019," ujarnya.

Ia mengatakan pada kontetasi pilkada serentak partai golkar memposisikan diri bukan hanya sebagai ingin mendapatkan kekuasaan akan tetapi pada kepentingan masyarakat dan rakyat.

"kepentingan masyarakat adalah yang paling besar dibandingkan kepentingan kekuasaan," ujarnya.

Hal yang penting adalah bahwa generasi muda untuk tidak berapriori, antipati dan apatis terhadap politik. Disemua kehidupan pasti selalu bermuara pada politik. Para pemuda harus dapat memahami secara utuh konsep dan defenisi dari politik itu sendiri.

Berdasarkan sistem ketata negaraan yang dianut oleh negara Indonesia penyelesai tentang kekuasaan dan kepemimpinan pasti dimulai dari politik dan instrumen yang bisa digunakan adalah melalui partai politik.

"Parpol itu jangan hanya dilihat dari casingnya saja atau jargonya saja. Hal yang terpenting adalah para pemuda harus mampu memahami dan mempelajari platform dari para partai politik," ujarnya.

Penting juga bagi pemuda untuk memahami jejak rekam dari parpol. Gerakan politik itu harus berorientasi pada kebangsaan.

"Jati diri bangsa itu menjadi hal penting sebagai platform dasar dari parpol, sehingga para pemuda kita tidak tersesat ketika memilih sebuah partai politik," ujarnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved