Bangun Rumah Sakit Tanpa Kelas, Pemkab Sambas Kucurkan Anggaran Rp 46 Miliar

Rumah Sakit Pratama yang akan di bangun di daerah Puringan Teluk Keramat berasal dari dana DAK dan jumlah totalnya sekitar Rp 46 miliar

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / WAWAN GUNAWAN
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah, 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah menuturkan, pembangunan Rumah Sakit Pratama yang akan di gadang-gadang kan menjadi Rumah Sakit tanpa kelas menelan anggaran mencapai Rp 46 Miliar.

"Jadi anggaran Rumah Sakit Pratama yang akan di bangun di daerah Puringan Teluk Keramat berasal dari dana DAK dan jumlah totalnya sekitar Rp 46 miliar, Rp 14 untuk alat kesehatan dan sisanya untuk pembangunan fisik," ujarnya.

Fatah menambahkan, sampai dengan saat ini semua proses sudah dilaksanakan dan beberapa pekerjaan sudah dimulai seperti membangun jalan masuk untuk mengangkat material.

"Minggu kemarin sudah mulai pengerjaannya membangun jalan masuk pengangkatan material, hari ini, Jumat peletakan batu pertama," ujarnya.

Baca: Wadah Pelaku UMKM Perkenalkan Produk Unggulan, Hipmi Kalbar Apresiasi Kalbar Expo 2018

Fatah menuturkan pihaknya menargetkan akhir November pembangunan Rumah Sakit tersebut sudah selsai pembangunan. "Target akhir November sudah selsai," ujarnya singkat.

Sementara itu saat ditanyakan mengenai gambaran mengenai gambaran Pembangunan Rumah Sakit, kepala Dinas Kesehatan tersebut menuturkan pihaknya akan mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) dan juknis yang ada.

Selain itu ia juga mengungkapkan di atas lahan seluas lima hektare tersebut juga akan di lengkapi dengan taman dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis-jenis kelengkapan fasilitas, ia mengungkapkan RS tersebut juga akan dilengkapi dengan Poli yang sama dengan rumah sakit lainya.

"Bahwa itu tetap ada poli umum, poli bedah dan lain sebagainya. Hanya saja masih terbatas hanya untuk 50 tempat tidur non kelas," paparnya.

Ia juga menambahkan, pada prinsipnya rumah sakit tersebut adalah untuk mendekatkan pelayanan yang selama ini cukup jauh, terutama untuk daerah-daerah seperti sekura dan sebagainya untuk memudahkan proses rujuk.

Menurutnya salah satu kasus ibu dan anak yang meninggal saat proses melahirkan, adalah jarak tempuh yang dilalui. Maka dengan adanya RS tersebut diharapkan akan memudahkan untuk proses rujuk, dan bisa mengurangi kasus kematian ibu dan anak karena kesulitan merujuk.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved