Tangkal Radikalisme dan Intoleransi, Ini Langkah Kapolres Kapuas Hulu

Dalam katasambutan Kapolres Kapuas Hulu AKBP R Siswo Handoyo, beberapa waktu lalu kembali dihadapkan beberapa serangan terorisme

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SAHIRUL HAKIM
Kapolres Kapuas Hulu AKBP R Siswo Budoyo saat memberikan katasambutan dalam acara Forum Grup Diskusi dalam rangka cegah dan tangkal faham radikalisme, intoleransi dan anti pancasila Polres Kapuas Hulu, di Aula Polres Kapuas Hulu, Rabu (25/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kapolres Kapuas Hulu AKBP R Siswo Handoyo, mengelar acara Forum Grup Diskusi dalam rangka cegah dan tangkal faham radikalisme, intoleransi dan anti pancasila Polres Kapuas Hulu, di Aula Polres Kapuas Hulu, Rabu (25/7/2018).

Tampak hadir Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L Ain Pamero, Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto, perwakilan Kejari Kapuas Hulu, dan para tamu undangan lainnya.

Baca: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Ngabang, Ini Penjelasan Kapolres Landak

Baca: Erry Yakin Midji Norsan Mampu Bawa Perubahan ke Arah Lebih Baik

Dalam katasambutan Kapolres Kapuas Hulu AKBP R Siswo Handoyo, beberapa waktu lalu kembali dihadapkan beberapa serangan terorisme di beberapa wilayah di Indonesia, serangan diarahkan kepada tempat ibadah, Mako dan anggota Polri.

"Bahkan yang sudah berhasil diungkap densus 88 AT rencana serangan terorisme diarahkan ke Istana Negara dan Gedung DPR RI, serta menggagalkan pesta demokrasi Pilkada serentak tahun 2018," ujarnya.

Menurutnya, teror tersebut merupakan ancaman nyata di negeri ini dan yang sangat disayangkan selain memakan korban jiwa, bahwa faham radikalisme sudah sangat diluar nalar kemanusiaan dimana mereka melibatkan perempuan dan bahkan anak anak dalam serangkaian serangannya.

Baca: Dewan Pengawas Siap Mengontrol Kinerja PDAM dan Jaga Amanah Wali Kota

Baca: Jadi Gubernur Kalbar, Sutarmidji Tegaskan Tak Boleh Ada Anggaran Titipan Dalam Program

"Ancaman teroris terhadap indonesia bukan hanya ancaman perusakan, atau ancaman keselamatan jiwa masyarakat secara fisik, namun lebih dari itu ancaman sesungguhnya adalah dampak dari serangkaian aksi teror tersebut," ucapnya.

Handoyo menuturkan, dimana ada potensi bom besar yang yang dapat meledakan Indonesia. Bom besar yang didesiger adalah, bom yang menghancurkan Indonesia secara besar besaran, dan dapat meruntuhkan NKRI. "Bom tersebut adalah terpecahnya persatuan dan kesatuan negara Indonesia, yang selama ini sudah dipersatukan melalui Bineka Tunggal Ika," ujarnya

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Kapuas Hulu mendatangkan, Ustad Abdurrahim Ayyub dari Jakarta. Dimana yang bersangkutan adalah mantan Gubernur Jamaah islamiyah wilayah Australia.

"Semoga dengan pengalaman dan ilmu keagamaan yang beliau miliki, dapat memberi pencerahan apa yang selama ini menjadi pertanyaan dalam benak hati kita mengapa ada yang namanya teroris," ungkapnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved