Sutarmidji Akan Relokasi Kios Depan RSUD Soedarso untuk Hilangkan Kesan Kumuh
Intinya di situ tetap akan dibangun jalan tidak ada apa-apa, lagi, jalan yang sekarang jadi halaman rumah sakit.
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menegaskan mau tidak mau penataan kawasan sepanjang jalan didepan Rumah Sakit Sudarso harus dilakukan, selain membuat akses jalan paralel dirinya juga menegaskan penataan tersebut bagian dari komitmen membenahi rumah sakit yang selama ini disebut sebagai rumah sakit rujukan nasional tapi tak sesaui dengan fakta yang ada dilapangan dan relokasi kios adalah bagian dari menghilangkan kesan kumuh yang ada.
Oleh karena itulah, ia menegaskan baik sebagai Wali Kota Pontianak terlebih-lebih saat menjabat sebagai Gubernur Kalbar maka penataan rumah sakit itu harus dilakukan karena itu kebutuhan dasar masyarakat Kalbar khususnya.
Baca: Pedagang di Depan RSUD Soedarso Segera Direlokasi, Ini Alasan Pemkot Pontianak
Sutarmidji menerangkan terkait relokasi para pedangan dan pemilik kios pada awalnya, memang di situ sempat dibangunkan kios untuk penataan kekumuhan pada belasan tahun silam.
Hanya sekarang ini sudah kebanyakan pindah tangan dan lokasi itu alan ditata untuk dibuat jalan paralel.
Sebagian kios malah dibangun oleh pihak RS Sudarso disebutnya, dan Pemkot Pontianak akan bertanggungjawab membebaskan atau merelokasi dimana kios yang dibangun oleh Pemkot walaupun bukan pada masa ia menjabat, sedangkan yang dibangun oleh Sudarso, kewajiban Sudarso jugalah merelokasi pedagangnya karena konsekuensi telah membangunnya.
"Ada juga Pemkot yang bangun, sebelahnya juga ada yang dibangun Soedarso, masalahnya sekarang di situ akan dibuat jalan semuanya, sepanjang itu sampai ke Jalan Adi Sucipto. Itu yang harus dimaklumi," ucap Midji saat diwawancarai di kediaman dinasnya, Rabu (25/7/2018).
Midji sempat heran, dulu hanya diijinkan untuk kios namun kenyataannya sekarang malah dijadikan tempat tinggal dan masa ijinnya sudah selesai lama.
"Mereka yang tinggal di situ kami tawarkan, pindah ke Rusunawa kalau mau. Intinya di situ tetap akan dibangun jalan tidak ada apa-apa, lagi, jalan yang sekarang jadi halaman rumah sakit. Ini dalam rangka penataan rumah sakit juga," tegasnya.
Apabila para pedagang masih ngotot untuk berjualan dilokasi, Midji tegaskan sangat sulit, karena tidak ada lagi lokasi. Mungkin bagi yang makanan masih bisa, tapi tak banyak, paling tinggi enam sampai tujuh tempat.
"Apakah nanti kita buat kantin di belakang begitu saja. Itu untuk buat jalan mau bagaimana lagi tidak mungkin ada bangunan. Itu memang lahan tidak boleh ada bangunan," tegasnya.
Ia sebut Sudarso itu insyaallah akan dijadikan RS yang benar-benar layak, dari sisi fisik dan sumber daya manusia dan sebagainya.
Ia mempunyai harapan juga terkait RS itu juga bisa jadi RS pendidikan nantinya. Midji akan bicarakan hal ink dengan Rektor Untan, hal itu dilakukan supaya akreditasinya bagus.
"Mudah-mudahan bisa A, selain sebagai RS pendidikan jadi anak-anak bisa koas atau dokter muda praktek. Selain itu ada satu sayarat lagi Sudarso harus kerja sama dengan RS yang bertaraf internasional yang bersertifikat internasional dan itu ada. Kalau mau di Kuching boleh, Singapura boleh, tapi yang lebih bagus yang dekat. Apakah dengan normah atau yang lain," ucapnya.
Ia akan wujudkan itu, sekarang juga sedang berbicara, mungkin satu bulan setelah ia dilantik sebagai Gubernur Kalbar itu akan diwujudkan.