Mayat di Sungai Kapuas

Tak Menyangka Kepergiaan Sang Putri, Orang Tua Ratna Ungkap Pertemuan Terakhirnya Dengan Korban

"Saya pribadi sudah ikhlas, tetapi saya tidak tau kenapa Ratna bisa seperti itu. Pedahal sebelumnya ia kelihatan tidak gimana," kata Sutarmanto.

Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ NUR IMAM SATRIA
Suasana kediaman Sutarmanto, yang dari pagi sudah banyak teman beserta kerabat korban, dan juga teman Sutarmanto sendiri sesama dosen FKIP Untan, Senin (23/7) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nur Imam Satria

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Selaku ayah korban Sutarmanto saat di temui di kediamannya Senin (23/7), di Jln Purnama Gg.Eka Putera No.8 mengaku sudah ikhlas dengan apa yang menimpa putri sulungnya itu.

Tetapi Sutarmanto sangat tidak menyangka putrinya harus pergi dengan keadaan seperti itu, pasalnya pada hari korban dinyatakan hilang, korban dalam keadaan baik-baik saja dan pamit pergi untuk mengikuti kegiatan Bimtek di Dangau Resort Jumat (20/7/2018).

Baca: Jenazah Ibu Guru Ditemukan Terapung di Sungai Kapuas, HP dan Tas di Kapal Feri

Baca: Barang Bukti Ini Jadi Petunjuk Identitas Guru Muda Yang Ditemukan Mengapung di Sungai Kapuas

Baca: Sebelum Hilang Hingga Ditemukan Tewas Mengapung, Ternyata Guru Muda Ini Masih Sempat Lakukan Ini

"Saya pribadi sudah ikhlas, tetapi saya tidak tau kenapa Ratna bisa seperti itu. Padahal sebelumnya ia kelihatan tidak gimana-gimana," kata Sutarmanto.

Pensiunan dosen FKIP Universitas Tanjung Pura ini baru mengetahui putrinya hilang pada saat di telfon oleh pihak feri penyeberangan yang menemukan tas korban yang tertinggal di atas kapal pada Jumat malam.

Setelah itu ia juga baru mengetahui dari teman putrinya, jika setelah pulang dari kegiatan Bimtek di Dangau Resort pukul 17.00 Wib, korban sempat kerumah temannya di desa kapur.

Dan setelah dari sana korban mengaku akan pergi ke Siantan yang tidak jelas tujuannya.

"Saya baru mengetahui Ratna hilang itu pada Jumat malam, setelah orang dari feri penyebrangan menelfon kerumah. Saya langsung bergegas kesana karena feeling saya pasti ada apa-apa dengan anak saya," ujarnya.

Sampai pada akhirnya Ratna telah ditemukan sudah tidak bernyawa mengapung di dekat pelabuhan dwikora Pontianak, pada Minggu (22/7) sekitar pukul 10.30 Wib. Jenazah dievakusi oleh anggota kepolisian Airud dan dibawa ke RS.Sudarso.

Dan pada hari yang sama Jenazah langsung dimakamkan di pemakaman Parit Daet sekitar waktu Maghrib.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved