Ini Jawaban Mengapa Gerhana Bulan 27 Juli Akan Berlangsung Lama

Gerhana bulan dengan waktu terlama di abad ke-21 akan berlangsung pada 27 Juli 2018 mendatang.

Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Fenomena alam Super Blue Blood Moon di langit Pontianak di halaman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (31/1/2018) pukul 20.44 WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gerhana bulan dengan waktu terlama di abad ke-21 akan berlangsung pada 27 Juli 2018 mendatang.

Menurut Earthsky.org, perlu waktu hampir empat jam saat bayangan Bumi menutupi sisi terdepan Bulan hingga akhirnya ia bisa bersinar kembali.

Sementara gerhana bulan totalnya berlangsung selama satu jam 43 menit.

Sebagai perbandingan, gerhana bulan selanjutnya yang akan terjadi pada 2019, hanya berlangsung selama satu jam dua menit.

Baca: Cerita Mata Hari, Sosok Mata-Mata Keturunan Jawa nan Memesona

Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka dari Pasangan Seleb! Ada yang Hancur dan Hilang

Baca: Prediksi Barito Putera vs Persib Bandung, Head to Head dan Perkiraan Pemain

Baca: Berisi Rangkaian Kabel, Polisi Terpaksa Ledakkan Paket Mencurigakan di Polda Kalbar

Baca: BREAKING NEWS - Satpam Sekolah Gembala Baik Dengar Dua Kali Ledakan di Dekat Mapolda Kalbar

Lalu, apa yang membuat gerhana bulan kali ini sangat lama?

Hal ini terjadi karena pada Juli, Bumi berada pada titik terjauhnya dengan Matahari – biasa disebut aphelion.

Saat aphelion, bayangan umbra Bumi mencapai panjang dan lebar maksimumnya.

Sementara itu, di waktu yang sama, Bulan juga berada di titik paling jauh dalam orbitnya di sekelililing Bumi.

Kombinasi antara keduanya memberikan kita gerhana bulan yang berlangsung sangat lama.

Proses tersebut mulai bisa diamati mulai tanggal 27 Juli sore setelah Matahari terbenam, hingga 28 Juli ketika fajar menyingsing.

Khusus untuk gerhana bulan totalnya, baru akan terjadi tengah malam sampai dini hari.

Warna bulan tidak akan gelap gulita, melainkan kemerahan.

“Bulan akan kehilangan cahayanya yang paling terang dan mengambilnya dari sinar Matahari. Warnanya akan menjadi merah karena atmosfer membengkokkan cahaya tersebut. Fenomena ini juga sering disebut sebagai blood moon,” papar NASA.

Gerhana bulan terlama sebelumnya, terjadi pada 16 Juli 2000, yang berlangsung dalam satu jam 46,4 menit.

Hampir mencapai waktu maksimal gerhana bulan total, yaitu satu jam 47 menit.

Jarak antar gerhana bulan terlama ini mencapai 18 tahun, yang dikenal sebagai siklus Saros.

Menurut NASA, kemungkinan mereka akan berbagi geometri yang sama.

Dengan begitu, gerhana bulan terlama selanjutnya akan terjadi pada Juli 2036, lalu 2054.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved