Sinarmas Gratiskan Operasi Katarak Warga Tiga Kecamatan di Kapuas Hulu
Perusahaan Perkebunan Sinarmas Kalbar, telah melakukan operasi katarak secara gratis, bagi warga tidak mampu dari tiga kecamatan
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Perusahaan Perkebunan Sinarmas Kalbar, telah melakukan operasi katarak secara gratis, bagi warga tidak mampu dari tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Suhaid, Semitau dan Silat Hilir di Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (17/7/2018).
Kegiatan sosial tersebut, berlangsung di Kabupaten Sintang. Dimana CEO Perusahaan Perkebunan Sinarmas wilayah Kalbar Susanto, yang melepaskan langsung keberangkatan pasien katarak di Gedung Pertemuan Suhaid ke Kabupaten Sintang.
CEO Perusahaan Perkebunan Sinarmas wilayah Kalbar Susanto menyatakan, operasi katarak gratis ini merupakan program CSR bidang kesehatan anak perusahaan perkebunan Sinarmas, yang beroperasi di tiga kecamatan tersebut adalah PT Kartika Prima Cipta (Suhaid), PT Paramitra Intanusa Pratama (Semitau) dan PT Persada Graha Mandiri (Silat Hilir) bekerjasama dengan Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia perwakilan Sinarmas.
Baca: WhatsApp Tambah Fitur Baru, Percakapan WhatsApp Jadi Lebih Berwarna
"Program operasi katarak gratis ini, sudah lama dijalankan Sinarmas. Bakti sosial yang dilakukan perusahaan ini ternyata sangat dibutuhkan warga desa. Sebab sebagian besar masyarakat yang ikut operasi katarak ini sehari-harinya bekerja sebagai petani. Beranggapan penyakit mata biasa, sehingga menyebabkan masyarakat menderita penyakit katarak cukup lama, dari empat hingga tujuh tahun," ujarnya.
Susanto menjelaskan, bahwa program ini merupakan salah satu perwujudan dari program yang dicanangkan oleh perusahaan untuk bebas katarak, bebas bibir sumbing dan bebas hernia bagi masyarakat dalam radius 5 km dari wilayah kerja perusahaan.
"Tahun 2018 ini, berdasarkan hasil pendataan di 3 Kecamatan tersebut ada 100 lebih penderita katarak yang akan dibantu operasi. Ini sebagai salah satu bentuk tanggungjawab dan kepedulian kami kepada masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan kami, sehingga kehadiran perusahaan memberikan manfaat dan bisa ikut membantu masyarakat yang membutuhkan," ucapnya.
Agar mendapat pengobatan ini warga yang menderita katarak mengusulkan ke perusahaan yang kemudian dilakukan survei.
"Jadi tidak langsung, ada dokter yang memeriksa apakah benar itu penyakit katarak. Jika iya apakah sehat menjalani operasi, misalnya tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi atau punya penyakit jantung dan lainnya. Tahapan ini mesti dilalui masyarakat," jelas Susanto.
Baca: 8 Berkas Pendaftaran Parpol Diterima KPU, PDI Perjuangan dan Lainnya Dalam Proses
Menurutnya, jika pasien ini menderita penyakit katarak dan bisa dilakukan tindakan operasi maka pengobatan katarak dilanjutkan. "Dalam hal ini perusahaan akan mengurus mereka dan menanggung semua biaya operasi sampai selesai atau gratis," ungkapnya.
Pasien operasi katarak dari Desa Nanga Suhaid, Kecamatan Suhaid, Sening mengucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan perkebunan Sinarmas, yang telah melaksanakan kegiatan sosial operasi katarak secara gratis. "Saya sudah lima tahun menderita penyakit ini. Mudah-mudahan mata saya sembuh dari katarak," ujarnya.
Pasien lainnya yaitu Temenggung Kecamatan Silat Hilir, Matius Rajang menyatakan selain karena ketidaktahuan akan sakit yang diderita, biaya pengobatan tidak sedikit juga menjadi hambatan masyarakat untuk sembuh. "Untuk satu operasi saja butuh biaya Rp7 juta," ujarnya.
Dua mata pria berperawakan besar ini terserang katarak. Tahun 2015 silam, satu mata Matius sudah dioperasikan dan itu dari program CSR Sinarmas. Sekarang ia kembali mendapatkan kesempatan untuk mengobati matanya.
"Jika bukan karena Sinarmas tentu dua mata saya sudah buta. Saya sangat bersyukur atas bantuan ini. Tidak hanya saya yang merasakan manfaat ini tapi juga masyarakat lainnya. Harapannya penyakit lain juga bisa diobati," ucapnya.
Baca: Pesan Kebangsaan TGB, Jangan Belah Rakyat hanya Karena Perbedaan Pandangan Politik
Matius sendiri sudah merasakan manfaat dari program operasi katarak gratis ini. Setelah mengikuti operasi pada tahun sebelumnya dari Sinarmas, ia tak dapat membantu masyarakat. Apalagi tanggungjawabnya sebagai tumenggung bagi masyarakat di Kecamatan Silat Hilir.
"Sebelumnya saya tidak bisa membawa sepeda motor, setelah satu mata berhasil dioperasi, saya bisa kembali membawa sepeda motor. Tentunya ini dalam rangka membantu masyarakat juga dalam menyelesaikan berbagai persoalan," ungkapnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/operasi-katarak_20180717_223432.jpg)