Masih Ingat Dengan Dukun Cilik Ponari? 9 Tahun Berlalu, Begini Kabarnya Sekarang

Pada tahun 2009 silam, seorang bocah asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur mendadak tenar.

Youtube
Ponari 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada tahun 2009 silam, seorang bocah asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur mendadak tenar.

Kala itu, sosoknya kerap 'mejeng' di berbagai pemberitaan media massa Tanah Air.

Bocah yang dimaksud tidak lain adalah Ponari si dukun cilik.

Ponari diyakini mempunyai kemampuan bisa menyembuhkan penyakit yang diderita seseorang.

 

Baca: Irma Darmawangsa Tercyduk Joget Mesra dengan Pria Bule

Baca: Heboh! Video Pernikahan Remaja Bawah Umur Viral di Medsos, Mas Kawinnya Cuma Segini

Baca: Live Streaming Piala AFF U-19 2018, Indonesia Vs Thailand Pukul 15.30 WIB, Jangan Sampai Kelewatan!

 

Kabar kesaktian Ponari itupun cepat menyebar ke pelosok negeri dan banyak orang berbondong-bondong datang ke rumahnya untuk berobat. Bahkan, ada juga pasien yang berasal dari luar negeri.

Kisah awal Ponari berawal saat ia menemukan batu, saat hujan deras mengguyur desanya.

Ponari lantas membawa pulang batu tersebut dan ditunjukkan kepada neneknya.

Sang nenek yang semula menganggap temuan cucunya sebagai hal biasa, lantas membuang batu tersebut ke halaman rumah.

Aneh, keesokan harinya batu tersebut justru tergeletak di atas meja.

Ada pula fenomena lain yang dialami Ponari.

Baca: Penampilannya Sangar, Seorang Pria Ditangkap Usai Lontarkan Kata-kata Ancaman

Baca: Suami Idaman! Istrinya Sering Dihina Netizen, Iko Uwais Bakal Bela Sampai Mati

Baca: Perahu Pancung yang Ditumpang Haidan Asma dan Deri Dikabarkan Hilang Kontak di Perairan Kijang

 

Suatu hari, ia mendatangi tetangganya yang sedang sakit. Kala itu, ia membawa batu yang semula telah dibuang neneknya itu.

Ponari mencelupkan batu tersebut ke air dan diminum oleh tetangga yang sakit itu.

Entah mengapa, tetangga itu langsung sembuh dari penyakitnya.

Kabar tersebut langsung menjalar ke seluruh daerah hingga akhirnya banyak warga yang berbondong-bondong datang ke rumah Ponari untuk berobat.

Selang beberapa bulan kemudian, Ponari membuka praktik pengobatan dan mematok kontribusi tiket bagi pasien sebesar Rp 5 ribu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved