Di Singkawang, Tomat Lokal Langka Di Pasar Tradisional
"Hal itu dikarenakan para petani belum memasuki masa panen," katanya, Kamis (5/7/2018).
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan, saat ini tomat lokal sangat langka beredar di pasar tradisional.
"Hal itu dikarenakan para petani belum memasuki masa panen," katanya, Kamis (5/7/2018).
Sehingga yang ada, hanyalah tomat yang didatangkan dari Pulau Jawa dengan harga jual rata-rata Rp18 ribu per Kilogram.
Baca: Pleno KPU Kayong Utara Menuai Protes, Ini Persoalannya
"Untuk yang lokal kalaupun ada masih hijau-hijau. Hal itu dikarenakan stok tomat memang sedang kosong," ujarnya.
Sedangkan untuk komoditi sembako lainnya, saat ini masih tersedia dan bahkan harganya sekarang sudah normal.
"Seperti ikan tongkol saat ini sudah dijual dikisaran antara Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu per Kilogram," ungkapnya.
Kemudian, telur ayam Rp 22 ribu per Kilogram, ayam potong Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per Kilogram.
Hanya saja, katanya, sayur-sayuran saat ini terbilang agak tinggi, hal itu dikarenakan kondisi cuaca dan curah hujan yang terbilang tinggi.
"Seperti sayur sawi keriting dijual sekitar Rp 7 ribu per ikat, sawi hijau Rp 6 ribu per ikat dan cabe rawit dijual Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per Kilogram," jelasnya.