Advetorial

Dua Kali Seminggu Cuci Darah, Fitriani Tertolong Program JKN-KIS

Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Fitriani 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan telah mulai beroperasi sejak 1 Januari 2014 dan telah banyak membiayai kasus Katastropik. Salah satunya tindakan Hemodialisa atau cuci darah bagi pasien gagal ginjal.

Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Fitriani (38) salah satu peserta JKN-KIS yang menerima bantuan dari pemerintah (PBI APBN). Sejak 2015 menderita penyakit gagal ginjal kronis yang mengakibatkan dirinya harus melakukan hemodialisa atau cuci darah rutin sebanyak dua kali dalam kurun  waktu seminggu di Rumah Sakit Yarsi Pontianak.

(Baca: KPU Kota Pontianak Akan Undang Semua Pasangan Calon di Pleno Rekapitulasi Tingkat Kota )

Saat tim BPJS Kesehatan mengunjungi rumahnya, terlihat Fitri biasa disapa, sedang tidak terlalu sehat. Menurut keterangannya saat ini ia harus melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu, kondisi tubuhnya pun sering drop dan badan terasa sakit-sakit.

“Saya seorang Ibu rumah tangga, suami saya kerja serabutan kadang-kadang kalau ada kerjaan ya ada uangnya, kadang-kadang nganggur, sehari hari kami tinggal di rumah kontrakan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit rasanya, apalagi memikirkan biaya berobat dan cuci darah”, ungkap Fitri.

Fitri mengatakkan, pada kondisi saat ini seharusnya wanita seusianya sedang masa-masanya produktif, akan tetapi karena penyakit gagal ginjal yang diderita saat ini menyebabkan dirinya tidak dapat melakukan aktifitas untuk membantu perekonomian keluarganya.

(Baca: Tahun Ini, Pemkab Kubu Raya Usulkan 196 CPNS )

Namun demikian Fitri mengaku sangat beruntung dan bersyukur karena di tengah kesulitan ekonomi yang menderanya, dia mendapatkan kartu JKN-KIS untuk membantu biaya pengobatannya yang tidak murah. 

“Saya sangat berterima kasih, khususnya kepada pemerintah yang telah mengadakan program JKN-KIS dan kepada BPJS Kesehatan yang sudah menyerahkan kartu ini kepada saya dan keluarga, jika tidak ada kartu ini saya tidak tau apa yang terjadi pada kondisi saya saat ini, semoga program ini dapat terus berlanjut. Masih banyak orang lain seperti saya yang sangat membutuhkan keberadaan program JKN-KIS,” ucap Fitriani.(adv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved