Sempat Berlindung ke Barak Yon Zipur, 226 Warga Desa Karangan Pulang Kerumah Masing-masing

Tidak ada yang perlu dicemas dan dikhawatirkan saat ini situasi keamanan, ketertiban masyarakat keselurahan di Kalimantan Barat.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kapolda Kalbar, Irjen Didi Haryono meninjau pengamanan arus mudik di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Jalan Pak Kasih, Pontianak, Kalbar, Jumat (8/6/2018) sekitar pukul 23.30 WIB. Kapolda memastikan dengan sinergitas 23 instansi terkait untuk kelancaraan hari raya Idul Fitri dapat menjamin kelancaraan pelaksanaan arus mudik tahun ini 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tidak ada yang perlu dicemas dan dikhawatirkan saat ini situasi keamanan, ketertiban masyarakat keselurahan di Kalimantan Barat.

Sebab, adanya kecemasan itulah membuat masyarakat panik.

Sebaran informasi bohong atau hoaks di media sosial (medsos) begitu cepat. Untuk itulah, masyarakat secara arif dan bijak menerima informasi di medsos.

Bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-72 yang diperingati kemarin 1 Juli 2018.

226 warga karangan itu dipulangkan ke rumah mereka masing-masing setelah beberapa hari berada di Barak Yon Zipur 6/Sd setelah mendapatkan kejelasan dan jaminan keamanan dari Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Desa Karangan.

Baca: Orang Utan Masuk Pemukiman, Warga Ramai-ramai Menangkapnya Untuk Diserahkan ke BKSDA

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono dan dan Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi serta Bupati Landak Karolin Margret Natasa, dari sejak kemarin pagi hadir bersama tokoh masyarakat ditengah warga di Terminal Putri Dara Hitam Ngabang.

Para tokoh itu kesana berdiskusi dan mengajak masyarakat untuk tetap tenang jangan mudah terprovokasi oleh isue-isue yang tidak benar di media sosial.

Selain itu, warga Landak juga memberikan jaminan untuk menjaga Kamtibmas dengan melaksanakan kegiatan ritual adat tolak bala (Pamabangk) agar dapat menolak bala bencana dan hal-hal jelek yang sebelumnya terjadi tidak terulang kembali. Itulah kegiatan ritual adat yang dilaksanakan pada Sabtu, 30 Juni 2018.

Adapun kegiatan adat ini dipimpin oleh pengurus Adat (Pamang Pangaraga) bernama Muntok dengan melakukan ritual pemotongan babi dan pemotongan ayam kampung serta perlengkapan adat lainnya.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Didi Haryono, berharap agar warga masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu-isu liar dan menyesatkan yang berkembang di medsos saat ini.

“Agar masyarakat lebih memilih terhadap informasi yang diberikan aparat, serta tetap tenang berikan kepercayaan kepada TNI-Polri untuk menjaga situasi Kamtibmas. Dan mengajak warga masyarakat tidak memposting kejadian ataupun hal-hal yg berbau SARA di medsos atau memberikan komentar provokatif,” ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved