Workshop HAM, Daniel Awigra: Jurnalis dengan Perspektifnya Akan Melihat Persoalan Secara Vertikal
Beberapa hal terkait Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Pusaran Konflik Etnis di Indonesia.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Manajer Program Advokasi HAM ASEAN Human Rights Working Group (HRWG) Daniel Awigra, menyampaikan beberapa hal terkait Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Pusaran Konflik Etnis di Indonesia.
Diantaranya, Daniel menyampaikan bahwa ada hal yang berbeda terutama dalam penyampaian pemberitaan ketika seorang jurnalis memiliki perspektif HAM dengan yang tidak memiliki perspektif HAM.
"Jurnalis yang punya perspektif HAM, selalu memandang secara vertikal, selalu melihat berdasarkan Hak nya. Ia akan berangkat dari pemahaman bahwa setiap orang punya hak yang sama dan negara fungsinya melindungi, bukan malah mengusir. Ia akan menyasar peran dan kwajiban negara, sehingga kalau kita punya perspektif Ham, ketika ada kasus bukan nyalahin korban tapie mempertanyakan peran negara, " katanya.
Baca: Bila Keberatan, KPU Singkawang Persilahkan Tempuh Jalur yang Ditentukan
Hal itu ia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam workshop Jurnalis Meliput Keberagaman di tahun-tahun Politik yang digelar oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) di Hotel Mercure Pontianak pada Minggu 01 Juli 2018.
Daniel juga menyakini bahwa kebebasan berekspresi baik agama, keyakinan dan fikiran itu bisa dibatasi, bukan sebebas-bebasnya.
"Kesadaran tentang HAM belum jadi kultur, blum jadi DNA kita, kalau kita ngerasa benar kita seolah berhak, " kata Daniel.