Ini Tips Beradaptasi dengan Atasan Menurut Motivator Chairul Fuad

Di sinilah letak kemampuan seseorang untuk melakukan adaptasi dengan berbagai keragaman tersebut

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Dr. Chairul Fuad sedang menyampaikan materi kepada peserta seminar di segmen emotional touching, pada minggu (06/05/2018) di hotel mercure pontianak 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Saat memasuki dunia kerja, kita butuh penyesuaian terhadap banyak hal, mulai dari lingkungan kerja, aktivitas rutin sehari-hari, teman-teman di kantor hingga terhadap atasan.

Semua itu butuh proses dan cara masing-masing agar kita segera dapat menyesuaikan diri dan segera merasa nyaman dengan iklim kerja yang mulai terbangun.

Namun terkadang, perbedaan karakter dan kedirian masing-masing orang yang berbeda menjadi tantangan khusus, apalagi bagi kita sebagai bawahan terhadap atasan.

(Baca: PPK Air Besar Gelar Rapat Pleno Pilgub Kalbar )

Namun semuanya pasti bisa diatasi, tergantung bagaimana kita menanggapi dan menyikapinya, sebagaiman yang disampaikan oleh Motivator rubrik hangout Chairul Fuad berikut ini.

Pernyataan :

Saya baru saja pindah Divisi, sehingga saya juga bertemu dengan partner dan atasan yang baru, saya merasa agak kesulitan menyesuaikan diri, terutama dengan atasan saya.

Didivisi sebelumnya saya memiliki atasan yang terbuka, bahkan ketika saya salah beliau tidak segan langsung menegur, sementara atasan yang sekarang lebih tertutup, ketika saya melakukan kesalahan maka saya akan didiamkan.

(Baca: Komunitas Arduino Pontianak, Tempat Belajar Bersama Menciptakan Inovasi Tegnologi )

Saya jadi merasa kesulitan dan canggung untuk berkomunikasi dengan nya, sementara itu membuat saya semakin sering melakukan kesalahan karena tidak tahu apa yang dia mau, kira-kira bagaimana saya harus bersikap dengan atasan yang seperti ini? Terima kasih. (Erik (35), Pontianak)

Jawaban :

Selamat pagi, terima kasih atas pertanyaannya.

Di dalam dunia kerja seringkali kita menghadapi teman atau lingkungan yang beragam dan berbeda antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain.

Di sinilah letak kemampuan seseorang untuk melakukan adaptasi dengan berbagai keragaman tersebut.

Kita agak sulit untuk memaksakan orang lain (apalagi atasan) untuk selalu mengerti tentang kita selaku staf (walaupun sesungguhnya seorang pimpinan juga harus melakukan hal itu). Namun sepantasnya ketika kita menjadi pendatang baru di tempat yang baru harus mampu untuk melakukan adaptasi.

Tingkatkan kemampuan untuk mampu memahami orang lain dengan cara sebaik mungkin. Teori interaksi yang menyatakan bahwa interaksi adalah suatu proses hubungan antara individu dengan individu yang lain atau sekelompk individu dengan sekelompok individu yang lain dimana perilaku yang satu akan mempengaruhi, merubah, dan memperbaiki perilaku yang lain. Tetapi sesorang akan sulit dalam interaksinya apabila memiliki sifat tertutup, ditambah lagi dengan menganggap diri yang “paling” atau “bossy” (ngebos).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved