Dicaci dan Dimaki Pengendara di Jalan, Wahyu dan Teman-temannya Tetap Senang Kawal Ambulans

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK-  Meskipun melakukan tugas mulia dengan melancarkan jalannya ambulans yang melintas di kawasan Pontianak, bukan berarti perjalanan kawan-kawan komunitas Indonesia Escorting Ambulance (IEA) Pontianak tanpa hambatan. 

Ketua IEA Pontianak, Wahyu Wahyudi, bercerita kadang mereka harus berhadapan dengan para pengendara yang ngeyel, bahkan mencaci-maki mereka. 

"Kadang kami meminta pengendara lain untuk minggir biar bisa mempercepat jalannya ambulan, tapi mereka kadang mencela. Kadang mereka memaki kami, kami si tidak masalah soal itu, karena kami perioritas nya membantu ambulan, mempercepat, karena nyawa itu lebih penting ketimbang meladen orang-orang yang masih sehat dan marah-marah di jalan, " katanya. 

(Baca: Survei LSI: Elektabilitas Midji-Norsan Capai 48,5 Persen )

Pernah suatu ketika Wahyudi berhadapan dengan orang-orang yang keberatan ketika disuruh minggir dan banyak yang marah dan menganggap Wahyu dan teman-teman nya tidak sabaran. 

"Saya langsung bilang, pak ini saya bawa ambulan nih, coba posisi bapak dalam ambulan terus macet, Bapak harus cepat-cepat ke rumah sakit, terus harus mendapatkan pertolongan pertama, kalau bapak terlambat sedikit ke rumah sakit, mati di jalan gimana? Saya sih omongannya gitu aja, terus mereka pada diam, nggak bisa jawab, " cerita Wahyu. 

(Baca: Dukung Brazil Juara Dunia, Ini Analisa Sekda M Zeet Assoevie )

Tapi Wahyu mengaku tetap senang ketika dapat membantu mengawal ambulan yang membawa orang sakit. 

"Kami senang melakukan pengawalan untuk membantu keluarga biar pun bukan keluarga kandungan kami, kami siap membantu dan senang bisa membantu, " katanya.