Pramuka SMAN 1 Mempawah Hilir dan Adat Istiadat Istimewa yang Terus Diwariskan

Namun, ada beberapa hal yang bisa dibilang membuat perbedaan dan menjadikan Pramuka di sekolah ini terasa lebih spesial.

Penulis: Ishak | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ISHAK
Ketua ambalan Putra Pramuka Gudep Gadjah Mada - Dara Juanti SMAN 1 Mempawah Hilir, M Syawaludin (16), saat dijumpai beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Praja Muda Karana atau biasa disebut Pramuka, agaknya memang jadi satu dari ekstrakurikuker (ekskul) populer di banyak sekolah. Tak terkecuali di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah Hilir.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dibilang membuat perbedaan dan menjadikan Pramuka di sekolah ini terasa lebih spesial.

"Pramuka di sekolah kami, secara historis pertama kali dibentuk 1984. Jadi sudah cukup panjang sejarahnya," ujar Ketua Ambalan Putra Pramuka Gudep Gadjah Mada - Dara Juanti SMAN 1 Mempawah Hilir, M Syawaludin (16), Kamis (21/06/2018).

Baca: Pangdam XII/Tpr Cek Kesiapan Pilkada ke KPU Pontianak

Selain punya akar sejarah panjang, keistimewaan tersebut juga soal nilai dan adat istiadat serta budaya organisasi yang terus dijaga turun temurun generasi ke generasi.

Dengan demikian, bukan hanya tentang usia panjang yang sekadar angka. Namun, ada budaya dan nilai - nilai yang diwariskan dan terus dijaga.

"Ada yang namanya adat tersendiri di Gudep kami. Itu bisa terlihat dalam berbagai aktivitas kepramukaan di sekolah kami, mulai dari latihan, pelantikan dan sebagainya," lanjutnya.

Siswa kelas XII IPS 1 ini mengungkapkan, alasan penting kenapa adat istiadat tersebut terus dijaga. Seperti meneruskan internalisasi nilai-nilai positif yang dibangun di Gudep.

Sehingga setiap anggota menanamkan betul dalam jiwa masing-masing nilai yang diajarkan di Gudep tersebut. Tanpa terkecuali, baik para senior maupun anggota baru.

"Ada nilai-nilai dan makna yang disampaikan lewat adat-istiadat di Gudep kami. Seperti mengajarkan rasa persaudaraan, sikap kewiraan, rasa percaya diri dan sebagainya," lanjutnya.

Ia mencontohkan seperti saat pelantikan anggota misalnya. Ada sesi-sesi khusus yang diadakan untuk tanamkan nilai adat istiadat itu.

Seperti minum kopi campur ekstrak brotowali yang mengajarkan pahit manis kehidupan. Ada pula outbound ringan guna bentuk jiwa korsa sebelum pelantikan, dan sebagainya.

"Dengan demikian, nilai-nilai positif dan luhur tersebut bisa terus diwarisi oleh setiap anggota Pramuka kami. Dari satu angkatan ke angkatan berikutnya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved