FAKTA dan Daftar Nama Korban Meninggal, Hilang, dan Selamat dalam Tragedi KM Sinar Bangun
Bupati Simalungun, JR Saragih mengatakan kelebihan muatan kapal yang terjadi bukanlah dari Kabupaten Simalungun. Tetapi, dari Kabupaten Samosir.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kapal penumpang KM Sinar Bangun terbalik di Danau Toba, Senin (18/6/2018).
Kapal tersebut memuat penumpang sekitar 150 orang dan kendaraan roda dua sekitar 55 unit.
Dilansir dari Tribun-Medan.com, kapal tersebut berangkat dari Pulau Samosir tepatnya Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Baca: VIDEO VIRAL - Penumpang KM Sinar Bangun Terombang-ambing di Danau Toba
Baca: 7 Fakta KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba, Video Penyelamatan Bikin Terenyuh
Baca: KM Sinar Bangun Terbalik di Danau Toba, Puluhan Penumpang Melompat
Berikut kami rangkum sederet peristiwa tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun, dilansir dari Tribun-Medan.com.
1. Oleng dan kelebihan kapasitas
Musibah tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Kasat Intelkam Polres Samosir, AKP Karman Samosir mengatakan setelah berjalan sekitar 25 menit, kapal KM Sinar Bangun oleng ke kanan akibat dihantam ombak dan angin kencang, sehingga menyebabkan kapal tenggelam.
"Nahkoda kapal bernama Tua Sagala (40). Merupakan warga Desa Simarmata Kecamatan Simanindo, Kabupatem Samosir," kata Karman, saat diwawancarai Tribun-Medan.com, Selasa (19/6/2018).
Lebih lanjut, Karman menjelaskan menurut keterangan dari Nahkoda KMP Sumut II, Jonny Silalahi tenggelamnnya Kapal KM Sinar Bangun berada di koordinat, 2 43" 085" LU dan 48 48" 919" BT.
Keberadaan kapal sudah 1mil (1,850 m) menuju Pelabuhan Tiga Ras.
Sementara dari pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tiga Ras yaitu 3,6 Mil (6,666 km).
Karman menjelaskan, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Namun diduga kuat akibat cuaca buruk dan kelebihan kapasitas.
"Penyebab kecelakaan masih dalam lidik namun diduga akibat cuaca buruk dan over kapasitas. Karena jumlah penumpang masih dalam perkiraan sehubungan dengan tidak adanya manifest penumpang," jelas Karman.
Bupati Simalungun, JR Saragih mengatakan kelebihan muatan kapal yang terjadi bukanlah dari Kabupaten Simalungun. Tetapi, dari Kabupaten Samosir.