Pilgub Kalbar

Pengamat Sosial Nilai Isu Intimidasi Malah Membuat Masyarakat Was-Was

Masyarakat Kalbar notabennya sudah melek bagaimana memilih paslon yang mencalonkan dalam kontestasi politik ini

ISTIMEWA
Sabran Achyar 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Sosial Untan, Sabran Achyar menuturkan jika adanya isu intimidasi dapat mempengaruhi kondusifitas dan sosilogis masyarakat.

Menurutnya, isu intimidasi harus disikapi dengan baik dan benar, dengan catatan intimidasi jika benar terjadi akan merusak tataran demokrasi yang ada di Kalbar, dan membuat demokrasi tidak sehat.

"Intimidasi harus dihilangkan agar demokrasi di Kalbar sehat, dalam pemilihan apapun baik Pilbup, Pilwako, Pilbup, Pileg sampai Pilpres," katanya, Minggu (03/05/2018) saat dihubungi Tribunpontianak.co.id.

(Baca: Cegah Intimidasi, Kubu Raya Makin Solid Menangkan Midji-Norsan )

Sabran mengatakan, jika ada persaingan merupakan hal yang wajar. Namun akan lebih baik bagaimana memenangkan kompetisi dengan cara kesatria, yakni dengan mengadu visi-misi program yang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat Kalbar notabennya sudah melek bagaimana memilih paslon yang mencalonkan dalam kontestasi politik ini. Saya kira peran dari Panwas juga penting, jika ada isu terkait intimidasi harus diolah, dicek dan ricek serta harus dibuktikan, dan jika terbukti aturan hukumnya harus ditegakkan sehingga tupoksi dari Panwas bisa ditingkatkan," ujarnya.

Selain itu, dikatakannya pula, jika benar ada intimidasi harus ada bukti otentik setiap masyarakat harus berani melappr jika diintimidasi, dan harus didampingi upaya hukum sehingga kedepannya proses demokrasi di Kalbar tidak disalahgunakan oleh oknum.

(Baca: Grup Mangrove Dewasa Hipnotis Para Penonton di Festival Sahur-sahur Mempawah )

"Bisa saja isu intimidasi masyarakat was-was, dan menjadi enggan berpatisipasi dalam pilkada atau golput, selain itu, intimidasi juga bisa menyebabkan paslon dirugikan, ini harus dicek dengan benar dan intinya masyarakat yang menjadi korban intimidasi harus berani melapor," tuturnya.

Wadek III FISIP Untan ini mengatakan, pada umumnya kondisi masyarakat di Kalbar sudah kondusif, dan hubungan antara masyarakat satu dengan lainnya harmonis. Tetapi, kata dia, kadang kala moment seperti pilkada dapat dimanfaatkan oleh oknum yang punya kepentingan.

"Ini (harmonis, red) yang harus dijaga sehingga lebih baik intimidasi jangan terjadi karena tidak bagus, walaupun beda kita tetap bersaudara," katanya

Masyarakat Kalbar, diterangkannya, ada suatu ikatan emosional bagaimana kehidupan antar etnis di Kalbar sudah semakin baik.

"Maka lebih baik jangan saling mencurigai satu sama lain, dapat berita apapun harus dicek dan ricek, dan lapor juga pada tokoh masyarakat, Peran dari tokoh masyarakat menjadi rujukan atau literasi sosial dalam kehidupan masyarakat," imbuhnya.

Pengalaman Kalbar yang sering terjadi konflik, kata dia, lebih baik jika dijadikan pengalaman terbaik karena konflik membuat kemunduran masyarakat Kalbar. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved