Terungkap, Mahasiswi Yang Disebut Gabung ISIS Jarang Masuk Kuliah dan Suka Memanah
Saat ini IN belum dipulangkan ke Tulungagung karena di Jakarta dalam penanganan Densus 88 Anti Teros Mabes Polri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TULUNGAGUNG - Seorang perempuan Kabupaten Tulungagung berinisial IN (23) diduga bergabung dengan Islamic State in Iraq dan Syria (ISIS) di Suriah tiba di tanah air pada Jumat (25/5/2018) setelah dideportasi dari Turki.
IN tinggal di Kecamatan Gondang dan diketahui pernah kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
TribunJakarta.com, merangkum sejumlah fakta mengenai IN yang dikutip dari Surya.
1. Satu Tahun Tidak Kuliah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. (surya/david yohannes)
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Tulungagung, M Abdul Azis mengakui, jika IN pernah kuliah di kampus ini.
Namun IN sudah satu tahun tidak aktif kuliah.
“Saat yang bersangkutan semester 6, dia sudah tidak aktif kuliah,” terang Azis.
Saat ini IN belum dipulangkan ke Tulungagung karena di Jakarta dalam penanganan Densus 88 Anti Teros Mabes Polri.
2. Tak Pernah Pulang Sejak 2007
M, perempuan warga Desa Dukuh, Tulungagung, menangis sesenggukan saat ditanya kabar anaknya, IN (23).
M tidak menyangka, IN dideportasi dari Suriah karena diduga bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
(Baca: Wanita Lebih Berisiko Terkena Gangguan Tiroid, Ini 9 Cara Untuk Mencegahnya! )
Sementara suaminya, R tidak mau bercerita seputar anaknya. Keduanya terlihat terpukul.
R mengaku diberitahu bahwa IN dideportasi dari Suriah Sabtu (19/5) malam.
“Kalau mau tahu ceritanya langsung saja ke Polsek atau Koramil. Kami sedang mendapat cobaan,” ucap R, saat ditemui Minggu (20/5/2018).
IN diketahui sudah tidak pernah pulang sejak pertengahan 2017.