Dua Desa di Kapuas Hulu Terendam Banjir, Ini Penyebabnya
Baru dua desa yang sudah terendam banjir, seperti Desa Riam Piyang, Kecamatan Bunut Hulu dan Desa Sriwangi, Kecamatan Boyan Tanjung
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kasat Pol PP Kabupaten Kapuas Hulu Rupinus menyatakan, informasi sementara atau sudah masuk ke pihaknya saat ini baru dua desa yang sudah terendam banjir, seperti Desa Riam Piyang, Kecamatan Bunut Hulu dan Desa Sriwangi, Kecamatan Boyan Tanjung.
"Kalau hasil laporan sejumlah ruas jalan lalulintas dan pemukiman warga disana sudah terendam banjir. Kita minta masyarakat harus bisa mengevaluasi diri dulu ke tempat yang lebih aman, takut banjirnya semakin dalam," ujarnya kepada Tribun, Senin (28/5/2018).
Rupinus menjelaskan, memang beberapa pekan ini titik hujan di Kapuas Hulu sangat tinggi, mungkin itulah penyebab air di anak sungai meluap sehingga merendam ruas jalan dan pemukiman warga yang tinggal di daerah dekat perairan sungai tersebut.
Baca: Kapolsek Bonti Dorong Masyarakat Aktifkan Pengamanan Swakarsa Poskamling
Baca: Pemuda Danau Sentarum yang Mendadak Jutawan Ternyata Anak Pejabat Pemkot Pontianak
Baca: Untuk Wilayah Pontianak, 8 Daerah Ini Akan Alami Pemadaman Listrik
Baca: Dikecam Karena Cederai Mo Salah, Sergio Ramos Kirim Pesan Khusus ke Mo Salah
"Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu, yang tinggal di dataran rendah atau dekat sungai untuk tetap waspada terhadap banjir, longsor, dan bencana alam lainnya," ucapnya.
Dalam hal ini kata Rupinus, pihaknya terus memonitor seluruh kecamatan, yang mana terjadi banjir dan bencana alam lainnya. "Sebab menurut BMKG curah hujan di Kapuas Hulu tinggi sampai akhir bulan ini, maka kita harapkan masyarakat harus waspada, akan ada bencana alam," ungkapnya.
Camat Bunut Hulu Asmiyardi menyatakan, di Kecamatan Bunut Hulu yang terkena banjir paling parah adalah Desa Riam Piyang, sebab kebanyakan rumah warga yang tenggelam akibat banjir.
"Bagi rumah warga yang sudah terendam banjir, telah mengungsi ke tempat rumah keluarganya yang tinggal di dataran tinggi. Pastinya tidak ada korban jiwa, dan paling kalau ada kerugian material karena banyak rumah yang tengelam akibat banjir," ujarnya kepada Tribun, Senin.
Baca: Mendadak Kaya, Ini Cerita Pemuda Danau Sentarum Dapat Rp 300 Juta Karena Minum Teh
Baca: Cita Rasa Pisang Goreng Keju Susu terdaftar di Menu Hotel
Baca: Ini 8 Aksesoris All New Vario 150
Baca: Presiden Jokowi Tandatangani Perpres, Wow Gaji Megawati di BPIP Rp 112 Juta
Selain Desa Riam Piyang yang terkena banjir jelas Camat, Desa temuyuk, Desa Pantas Bersatu, Desa Bakong Lermai, Desa Nanga Semangut, dan Desa Semangut Utara, juga terjadi kebanjiran.
"Untuk Desa Nanga Suruk kemungkinan juga kena banjir, karena airnya masih naik dan deras," ucapnya.
Penyebab terjadinya banjir Asmiyardi menuturkan, karena disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, dan saat ini cuaca di kecamatan Bunut Hulu mendung atau berawan.
"Ketinggian banjir, kalau di Desa Riam Piyang tidak kurang satu meter, karena banyak rumah warga disekitar lapangan bola pada terendam," ungkapnya.
Sementara Camat Mentebah Ridwan menyatakan, kalau diwilayahnya saat ini sedang mengalami banjir, akibat dari perhuluan tiga sungai airnya meluap, dikarenakan curah hujan yang tinggi.
"Air sungai yang meluap akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari ini yaitu Sungai Mentebah, Sungai Pengkadan, dan Sungai Suruk," ujar Ridwan kepada Tribun.
Ditambah lagi jelas Camat, kondisi drainase atau saluran air kurang berpihak dengan baik di kecamatan Mentebah ini. "Pastinya kami himbau kepada seluruh masyarakat kecamatan Mentebah, untuk tetap waspada apabila kondisi banjir terus meninggi," ucapnya.