Pemkot Singkawang Minta Warga Jangan Panik Belanja Sembako

Dia mengungkapkan apabila terjadi kekosongan harga, pihaknya bersama Tim Satgas Pangan akan mengecek langsung ke lapangan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Singkawang, Hendryan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak,  Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Singkawang mengimbau agar masyarakat jangan panik saat membeli barang saat stok barang menipis, lantaran dapat menjadi pemicu kenaikan harga barang.

“Menurut evaluasi kami, harga barang meningkat karena salah satunya disebabkan panic buying dari pembeli, sebaiknya membelilah dengan kebutuhan sehari-hari, dan saat ini kebutuhan stok sembako masih cukup,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Hendryan, Kamis (24/5/2018).

Baca: Kepala KPw Bank Indonesia Imbau Masyarakat Bijak Berbelanja saat Ramadan

Dia mengungkapkan apabila terjadi kekosongan harga, pihaknya bersama Tim Satgas Pangan akan mengecek langsung ke lapangan.

“Kita akan menindaktegas dengan ketentuan berlaku, bahkan bisa sampai menutup usaha mereka, kalau mereka tidak mau kita bina,” katanya.

Hendryan juga meminta agar para pedagang menjual barang kebutuhan pokok sewajarnya, dan meminta pedagang distribusi barang untuk menjaga stok.

Terkait dengan kondisi harga saat bulan Ramadhan, Hendryan menjelaskan cenderung stabil meskipun ada beberapa komoditas barang yang mengalami kenaikan harga.

“Ayam ras di pasaran dengan harga berkisar RP 42 ribu perkilogram perkarkas artinya ayam potong tanpa kepala, kaki dan tidak ada jeroannya,” jelasnya.

Sedangkan untuk harga telur, kata Hendryan, masih berkisar Rp 21-22 ribu per kilogram.

”Hasil kesepakatan kita antara pemerintah dan asosiasi pedagang menetapkan harga eceran tertinggi sebesar Rp 25 ribu perkilogram, yang nantinya keputusan itu ditandatangani Wali Kota Singkawang,” ungkapnya.

Untuk harga cabai rawit justru mengalami penurunan harga. Saat ini harganya berkisar 35 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram, bawang putih turun menjadi Rp 22 ribu-Rp 23 ribu perkilogram, yang sebelumnya sebesar RP 28 ribu perkilogram.

"Sedangkan Kentang Jawa harganya Rp 15 ribu perkilogram, yang sebelumnya Rp 14 ribu perkilogram," jelasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved