Mantan Bupati Landak Maafkan Yonas, Adat 'Buat Tangah' Redam Perselisihan

Seperti di ketahui pada Maret 2018, Adrianus AS melaporkan perbuatan tak menyenangkan atau pelecehan terhadap dirinya ke Polda Kalbar.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Didit Widodo
ist
Adrianus AS berada di Mapolda Kalbar, ketika melaporkan foto dirinya mengenakan jubah serba putih yang diduga kuat hasil proses editing pada Maret 2018 IST 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Kasus pelecehan terhadap Mantan Bupati Landak Adrianus Asia Sidot dengan pria bernama Yonas, warga Sui Pinyuh Kabupaten Mempawah, akhirnya damai.

Perseteruan tersebut akhirnya redam setelah melalui upacara adat "Buat Tangah" sebagai simbol perdamaian.

Upacara adat dan proses perdamaian disaksikan sejumlah tokoh adat dan pemuka masyarakat Dayak di kediaman Adrianus Asia Sidot pada Kamis (24/05/2018) pagi.

Usai upacara adat " buat tangah" kemudian dilangsungkan acara ramah tamah dengan penuh keakraban dan kekeluargaan yang penuh canda tawa serta di lakukankan foto bersama.

Saat dikonfirmasi, mantan Bupati Landak dua periode ini membenarkan proses perdamaian antara dirinya dengan Yonas.

"Dia sudah datang meminta maaf dan tentu saja saya selaku manusia beragama menyambut orang datang dengan iktikad baik, ya saya memaafkan," katanya.

Baca: Rumah Driver Gojek di Gg Merak Terbakar , Tetangga Kaget Dengar Teriakan

Baca: Rumah di Komplek Sui Kakap Digerebek, Polisi Sita Sekilo Sabu dan Pil Ekstasi

Dikatakan Adrianus, tentu konsekuensinya dengan permintaan maaf itu, harus disertai komitmen dan berjanji tak akan mengulangi perbuatan hal yang sama.

Politisi Partai Golkar ini menyatakan, terkait proses hukum yang telah dilaporkan ke Polda Kalbar, ia menyerahkan aparat penegak hukum. Tetapi secara pribadi ia sudah memaafkan atas kekhilafan yang telah di perbuat Yonas terhadap dirinya.

Namun, pada kesempatan yang bersama, Ketua IOF Kalbar ini membantah foto bersama yang ia lakukan bersama para tokoh masyarakat dan tokoh adat Dayak yang menunjukan simbol jari dua itu adalah bernuansa politis.

"Itu buka salam politis, tetapi salam simbol victory atau biasa di salam peace yang artinya salam perdamaian. Karena moment berfoto tadi adalah moment perdamaian atas perseteruan saya dengan pak Yonas, jadi saya tegaskan bukan salam politik tapi salam perdamaian,"tegasnya.

Seperti di ketahui pada Maret 2018, Adrianus AS melaporkan perbuatan tak menyenangkan atau pelecehan terhadap dirinya ke Polda Kalbar.

Perbuatan tak menyenangkan tersebut yakni terpampangannya foto dirinya mengenakan pakaian berjubah serba putih dan beredar di group whatsapp, yang diduga kuat foto itu proses editing dan disebar ke dalam group percakapan media sosial.

Dengan barang bukti screenshoot yang ada di group whatsapp tersebut, Adrianuas Asia Sidot melaporkan seseorang yang juga anggota group whatsapp tersebut ke Polda Kalbar terkait UU ITE.

Sempat beredar informasi, Ditreskrimsus Polda Kalbar melakukan pemanggilan dan pemeriksaan orang-orang yang berada dalam Group whatsapp tersebut.

Direktur Reskrimsus Polda Kalbar Kombes Pol Mahyudi Nazriansyah saat dikonfirmasi menuturkan pada beberapa waktu lalu, pihaknya sedang melakukan pendalaman atas laporan mantan Bupati Landak tersebut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved