Sutarmidji: Angka Kemiskinan Rendah Artinya Infrastruktur Bagus

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut tiga, Sutarmidji menegaskan dirinya siap menyelesaikan masalah infrastruktur seperti jalan jika dipercaya memimpin Kalimantan Barat.

Bahkan, Sutarmijdi menjamin bahwa jalan di Kalbar akan selesai tiga tahun saat dirinya dilantik jadi Gubernur Kalbar.

"Saya sudah tahu apa masalahnya, dan saya juga sudah punya solusinya. Jika saya jadi Gubernur Kalbar, pokoknya saya jamin tiga tahun masa kepemimpinan saya, jalan di Kalbar sudah bagus dan lebar-lebar," tegas Sutarmidji.

Infrastruktur memang merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalbar.

Baca: Sutarmidji: Pembangunan Infrastruktur di Kalbar Harus Merata

Baca: Torehan Prestasi Bergengsi Sutarmidji, Cagub Kalbar Nomor Urut Tiga

Sutarmidji menjelaskan masyarakat Kalbar tidak akan pernah sejahtera kalau jalan di Kalbar rusak.

"Silakan cek daerah kalau angka kemiskinannya rendah, pasti infrastrukturnya bagus," ungkap Sutarmidji, yang disambut gemuruh tepuk tangan para peserta konsolidasi Partai Nasdem Singkawang.

Mengutip data Badan Pusat Statisitik (BPS) Kalimantan Barat pada Maret 2017, jumlah masyarakat miskin di Kalimantan Barat sekitar 387.430 orang atau 7,88 persen dari jumlah penduduk Kalbar.

Angka kemisikinan Kalbar ini merupakan yang tertinggi se-Kalimantan.

Baca: Hadir di Pekan Gawai Dayak 33, Yuk Intip Pakaian yang Dikenakan Sutarmidji

Baca: Kerahkan Relawan dan Koalisi, Sutarmidji Yakin Midji-Norsan Menang

Terkait masih cukup tingginya angka kemiskinan di Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan langkah awal mengurangi kemiskinan ialah dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan agar akses transportasi masyarakat menjadi mudah, cepat, dan lancar.

"Prioritas kita perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang merata se-Kalimantan Barat ini. InsyaAllah kalau infrastruktur sudah bagus, kemiskinan bisa diatasi. Karena infrastruktur akan memperlancar dan mempercepat akses transportasi,” ujarnya.

Sutarmidji mengatakan transportasi yang lancar akan memudahkan masyarakat dalam beraktifitas, seperti berwirausaha atau jual beli hasil pertanian dan perkebunan.

“Dengan cara seperti ini, kita bisa mengurangi angka kemiskinan dan disaat bersamaan mendorong kesejahteraan masyarakat meningkat," tutup Sutarmidji. (*)