Bupati : Teknologi Bisa Berdampak Positif dan Negatif

Dengan kemajuan zaman dan fasilitas, Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menyatakan berdampak melahirkan manusia yang bermental instan

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir saat memberikan katasambutan dalam acara peresmian Gedung SMPN 5 Kalis, di Desa Tekudak, Kecamatan Kalis, Sabtu (19/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Dengan kemajuan zaman dan fasilitas, Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menyatakan berdampak melahirkan manusia yang bermental instan, menjauhkan kerja keras dan menghindari berbagai kesusahan.

"Sedangkan mental manusia sukses adalah sebaliknya, dengan kerja keras dan sabar menempuh berbagai kesulitan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (20/5/2018).

Baca: Bangun Desa dan Tata Kota Jadi Komitmen Cagub Milton Crosby

Menurutnya, kemajuan revolusi teknologi informatika salah satunya adalah, handphone yang membawa dampak positif seperti, kemudahan berkomunikasi dan bertransaksi.

"Akan tetapi bisa membawa negatif, seperti dapat melalaikan siswa untuk belajar, dan sebagainya," ucapnya.

Dengan keberadaan gedung sekolah berfungsi untuk mendekatkan dan memperluas akses masyarakat, guna mendapatkan layanan pendidikan, serta mengurangi anak putus sekolah.

Baca: Tak Hanya di Sunnahkan, Berbuka Dengan Kurma dan Air Putih Juga Berkhasiat Ini Lho

"Lebih baik lagi sekolah agar dapat menjadi rumah kedua, yang menyenangkan bagi siswa sehingga dengan iklim kondusif tersebut. Sehingga potensi dan bakat siswa dapat tumbuh secara optimal," ujarnya.

Kepada pihak sekolah SMPN 5 Kalis, Bupati berpesan sebagai sekolah yang baru banyak hal harus segera dibenahi. Termasuk pelayanan pembelajaran yang bermutu, dan internalisasi nilai-nilai luhur kepribadian bangsa.

Baca: 6 Jurusan di HMJ IAIN Pontianak Gelar Mubes Cari Ketua Baru

"Diyakinkan akan melahirkan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peserta didik yang bermoral. Selain itu juga pendidikan keimanan, dan ketaqwaan, budi pekerti, etika maupun sopan satun atau yang dikenal pendidikan karakter," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved