Bawaslu Nilai Kampanye Dialogis Tekan Biaya Kampanye
Koordinator Devisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kalbar, Faisal Riza menilai tidak ada korelasi
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Tri Pandito Wibowo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Koordinator Devisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kalbar, Faisal Riza menilai tidak ada korelasi antara besar atau kecilnya laporan harta kekayaan masing-masing paslon dengan pelaksanaan kampanye yang jor-joran atau money politik, Rabu (9/5/2018).
"KPU juga telah membatasi batas maksimal terkait dana kampanye setiap paslon gubernur yakni hanya Rp 20 miliar," ujarnya
Menurutnya total harta kekayaan pribadi paslon dengan tindakan money politik juga belum tentu ada hubungan dan korelasinya.
Baca: Rusman Ali akan Tindak Tegas Spekulan Jelang Ramadan
"Desain kampanye saat ini banyaknya kegiatan-kegiatan yang mendekatkan diri antara paslon dengan masyarakat melaui kampanye dialogis," ujarnya.
Menurutnya kegiatan-kegiatan seperti itu dapat menekan biaya politik, dengan catatan para paslon harus menjual konsep, gagasan kepada masyarakat.
"Adanya batasan jumlah kampanye tersebut tentunya kita tak perlu dikhawatirkan soal uang. Tinggal bagaiamana mereka mengenalkan diri dengan gagasan dan konsep pembangunannya," ujarnya.