Pilgub Kalbar
Prihatin Dengan Guru Honorer, Sutarmidji Siap Perjuangkan Kesejahteraan Guru Honorer
Tetapi, Sutarmidji tetap akan perjuangkan nasib guru honorer dengan cara meningkatkan kualifikasi guru honorer agar lebih terarah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONNTIANAK- Kesejahteraan Guru Honorer di Kalimantan Barat memang sangat rendah. Hal tersebut disampaikan oleh Sutarmidji selaku calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut tiga saat menghadiri silahturahmi di Kabupaten Mempawah.
"Kesejahteraan guru honorer selama ini masih rendah. Tapi kita tak bisa berbuat apa-apa karena ada PP (Peraturan Pemerintah) nomor 48 yang melarang Pemda mengangkat guru honor," jelas Sutarmidji.
Baca: Hadiri Perayaan Isra Miraj di Sambas, Ini Yang Disampaikan Sutarmidji
Tetapi, Sutarmidji tetap akan perjuangkan nasib guru honorer dengan cara meningkatkan kualifikasi guru honorer agar lebih terarah.

"Kualifikasi Guru Honorer juga menjadi kendala. Misalnya, lulusan pertanian ngajar bahas inggris, lulusan agama ngajar olahraga. Ini yang jadi kendala, nah itu akan kita kualifikasi dengan menyalurkan dengan bidangnya masing-masing," jelas Sutarmidji calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut tiga.
Baca: Warga Sambas Senang Bisa Bertemu Langsung dengan Sutarmidji
Sutarmidji juga menyampaikan bahwa dirinya menyarankan Guru Honorer agar menjadi Guru yayasan.
Sehingga dapat mengikuti proses sertifikasi Guru.
"Saya sarankan guru honorer itu masuk ke yayasan, sehingga guru honorer yang kerja di yayasan dapat mengikuti proses sertifikasi dengan demikian akan mendapat tambahan biaya 250 ribu per bulan," jelas Sutarmidji.
Upaya lainnya dalam Peningkatan kesejahteraan guru honorer. Yakni dengan mencanangkan program pendidikan Gratis yang akan diwujudkan Sutarmidji.
Menurut Sutarmidji, dengan demikian Guru Honorer anggarannya dapat diatur oleh APBD.
"Program pendidikan gratis yang saya dan Pak Norsan canangkan akan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan honor Guru. Jadi nantinya, APBD pendidikan yang diatur termasuk juga biaya pendidikan dan biaya Guru," jelas Sutarmidji.