Terungkap! Ritual Mengerikan Pembunuhan Anak-anak Terbesar di Dunia
Bagian selanjutnya dari artikel yang akan dibahas ini sedikit mengerikan, bila Anda 'terganggu' boleh berhenti untuk membaca
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebuah laporan eksklusif dari National Geographic telah menemukan bukti untuk insiden terbesar pengorbanan anak secara massal di Amerika, dan mungkin pengorbanan anak terbesar di dunia.
Kejadian mengerikan itu diperkirakan terjadi sekitar 550 tahun yang lalu.
Penemuan oleh tim internasional yang didanai oleh National Geographic Society, dilakukan di pantai utara Peru di sebuah situs yang disebut 'Huanchaquito-Las Llamas'.
Secara total, para peneliti menemukan lebih dari 140 anak (laki-laki dan perempuan) dan 200 binatang llama muda telah dikorbankan, diperkirakan terjadi antara tahun 1400 hingga 1450.
Menggambarkan temuan itu sebagai sesuatu yang 'mengejutkan', John Verano dari Universitas Tulane di New Orleans, yang merupakan salah satu pemimpin dalam proyek itu, mengatakan kepada IFLScience itu merupakan 'bentuk pengorbanan anak yang tak terbayangkan (mengerikannya)'.
Situs tersebut mempunyai luas 700 meter persegi, ditemukan pada tebing rendah berkisar seribu kaki dari laut.
Situs itu juga terletak di dekat ibukota Kekaisaran Chimú pada saat itu, yang pernah menguasai wilayah seluas 965 kilometer di sepanjang pantai Pasifik.
Pertama kali ditemukan pada tahun 2011, penggalian situs 'Huanchaquito-Las Llamas' berakhir pada tahun 2016.
Tim kini telah mengajukan studi baru tentang temuan mereka ke dalam jurnal ilmiah.

Bagian selanjutnya dari artikel yang akan dibahas ini sedikit mengerikan, bila Anda 'terganggu' boleh berhenti untuk membaca.
Di situs tersebut, para peneliti menemukan bahwa wajah anak-anak, mulai dari usia lima hingga 14 tahun, telah diolesi dengan pigmen berbasis cinnabar merah (sejenis batu) selama upacara.
Dada mereka, dan binatang llama itu dipotong, kemungkinan untuk diambil jantungnya.
Sisa-sisa pria dan dua wanita dewasa juga ditemukan di dekatnya dengan trauma tumpul di bagian kepala, menunjukkan mereka telah terlibat dalam upacara sebelum 'dikirim'.
Diperkirakan ritual itu adalah peristiwa pembunuhan anak secara massal terbesar di dunia.