Ketua RT Duga Sungai Sedau Tercemar Berasal Dari Usaha Peternakan
Permasalah ini bukan hal baru, masyarakat sudah pernah membahasnya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, namun tak ada tindakan.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Sejumlah warga mengeluhkan kondisi Sungai Sedau yang berbau busuk diduga akibat pencemaran.
Bau menyengat terasa kuat tercium di Sungai Sedau, Gang Nipah Kuning, Jalan Raya Sedau, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Rabu (25/4/2018).
Baca: Perangkat Desa Sungai Dangin Bantu Satgas TMMD Bangun Jalan Rambat Beton
Ketua RT RT 38 RW 06, Kelurahan Sedau, Indra Gunawan menduga limbah berasal dari usaha peternakan di sekitar tempat tinggalnya.
Baca: Artis Sitkom RCTI Asal Pontianak ini Segera Lepas Masa Lajang
Permasalah ini bukan hal baru, masyarakat sudah pernah membahasnya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, namun tak ada tindakan.
"Sekarang sudah parah. Jadi masyarakat merasa resah," katanya.
Bau busuk kotoran yang menyengat menganggu pernapasan masyarakat sekitar 300 lebih jiwa di RT yang dipimpinnya.
Air sungai tidak bisa bisa dipakai. Pegang saja sudah bau. Warga sekarang terpaksa menyuci pakaian ke RT 43 karena sungai yang berbau.
Selain itu sepanjang sungai terdapat lalat. Bahkan warga mengalami gatal-gatal akibat menggunakan air sungai.
"Ada belasan yang lapor gatal-gatal," tuturnya.
Sungai tersebut mengalir di 7 RT. Jumlah penduduknya ribuan jiwa di sekitar sungai. Ia berharap pemerintah mengatasi permasalahan ini.
