Indonesian Idol

Maia Sebut Maria Kuda Hitam yang Menjelma jadi Idola Baru Indonesia

"Maria adalah kuda hitam, dikritik, semakin kemari, semakin mampu, semakin bagus," lanjut Maia.

Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KOLASE

Laporan wartawan Tribunnews.com, Gilang Syawal

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Maria Simorangkir dan Sandhy Sondoro tampil berduet di grand final Indonesian Idol 2018. Mereka menyanyikan lagu berjudul "Tak Pernah Padam" dan "Gejolak Cinta".

Armand Maulana terlihat mengoyangkan kepalanya, menikmati lantunan musik. Setelah selesai, penonton rius. Mereka mengelu-elukan nama Maria.

Tampak orang tua Maria ikut menonton langsung. Mereka mengenakan ulos.

"Saya mau merangkum perjalanan Maria, tapi kamu beruntung sekali berkolaborasi dengan Sandhy yang juara dunia," kata Maia Estianty.

Baca: 5 Fakta Tentang Maria Juara Indonesian Idol 2018, Pernah Diperlakukan Tak Adil

"Maria adalah kuda hitam, dikritik, semakin kemari, semakin mampu, semakin bagus," lanjut Maia.

"Pesan dari kami para juri, kalau kamu menang atau tidak menang, kalian berdua adalah pemenangnya, Kalau sudah masuk dunia industri bagaimana menjaga kualitas itu. Jadi mohon kamu pilih produser yang tepat," lanjutnya.

Pujian juga dilancarkan Armand Maulana kepada penampilan kolaborasi Maria dan Sandhy.

"Maria, mungkin, tadi pujian dari Ari, BCL, Judika, Maia sudah merangkum semuanya, ya benar sakral, alus pisan," ucapnya.

Ia hanya menegaskan kemampuan bernyanyi Maria adalah pemberian Tuhan.

"Yang cuma dikasih sejuta banding satu," tambah Armand menandaskan.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Maia Estianty Flashback Perjalanan Maria Simorangkir

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved