SMAN 9 Singkawang Atasi Berbagai Kendala Laksanakan UNBK, Sempat Mati Listrik!
Sebanyak 41 orang siswa SMA Negeri 9 Singkawang jadi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk pertama kalinya
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Sebanyak 41 orang siswa SMA Negeri 9 Singkawang jadi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk pertama kalinya, meskipun minim komputer, namun tetap melaksanakannya dengan lancar.
“Alhamdulillah untuk pelaksanaan UNBK untuk pertama kalinya diikuti oleh SMA Negeri 9 Singkawang pada tahun 2018 ini berjalan dengan lancar. Tahun ini berjumlah 41 siswa terdiri dari 19 siswa program studi IPA dan 22 siswa program studi IPS,” ujar Kepala SMA Negeri 9 Singkawang Djoko Supriatno, Jumat (13/4/2018).
Sejak hari pertama UNBK, kata Djoko, yang dimulai 9 April hingga 12 April 2018 tidak ada kendala yang cukup bearti walaupun pada hari terakhir hari Kamis ketika UNBK sesi kedua yang berlangsung mulai dari pukul 10.30 hingga 12.20 Wib.
Baca: Kristina Rupinus Dorong Tingkatkan Fungsi Keluarga
Saat berlangsung listrik sempat mati pukul 12.10 dan hidup kembali pada 12.20 yang sempat membuat panitia, proktor, pengawas dan peserta UNBK menjadi panik, khawatir listrik hidupnya lama yang tentu saja mengakibatkan pihak sekolah kesulitan.
“Tetapi akhirnya listrik hidup kembali sekitar pukul 12.20, dan selanjutnya peserta dapat kembali melakukan UNBK,” katanya.
Djoko mengatakan, walaupun SMA Negeri 9 Singkawang sampai dengan saat ini belum sama sekali memiliki laboratorium komputer dan fasilitas komputer, tetapi dengan kebersamaan dan kekeluargaan serta komitmen seluruh warga sekolah, tetap mampu melaksanakan UNBK secara mandiri tidak menumpang di sekolah lain.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, jelas Djoko, maka ruangan perpustakaan dipakai sementara sebagai ruang ujian sedangkan komputer yang harus disiapkan sebanyak 22 unit dan 2 cadangan, dimana sebagian besar laptop dipinjamkan diperoleh dari pinjaman laptop siswa dan laptop guru.
Djoko berharap supaya pelaksanaan UNBK SMA berjalan lancar supaya Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lebih memperhatikan sekolah-sekolah yang belum memiliki ruangan atau laboratorium komputer seperti halnya SMA Negeri 9 Singkawang.