Naik Bus Keliling Kota Tak Perlu Pakai Uang, Bayarnya Pakai Sampah Plastik
Setelah mendapatkan tiket, penumpang pun siap meluncur menjajal bus yang bisa menampung 67 penumpang ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan mulai mengoperasikan Suroboyo Bus, Senin (9/4/2018).
Bus berwarna merah dengan tempat duduknya dipisahkan antara laki dan perempuan serta khusus difabel itu beroperasional mulai pukul 06.00 - 22.00 WIB dengan rute dari Terminal Purabaya (Bungurasih) - Rajawali (Jembatan Merah Plaza).
Untuk bisa merasakan Suroboyo Bus cukup mudah.
Bukan membayar dengan uang, melainkan dengan sejumlahsampah plastik.
Retno Dewi Yulianti, Humas Bank Sampah Induk Surabaya menjelaskan penumpang hanya perlu membawa beberapa jenissampah plastik. Seperti berikut :
1. Sepuluh sampah plastik air mineral gelas,
2. Lima sampah plastik air mineral tanggung
3. Tiga sampah plastik air mineral ukuran besar
4. Sampah kemasan plastik atau kemasan plastik (kresek) sebanyak-banyaknya.
"Nanti sampah itu dibayarkan di halte, kemudian sebagai gantinya diberikan tiket naik Suroboyo Bus. Kalau mau setor di banksampah dekat rumahnya juga tak apa, jadi kalau setor di banksampah nanti diberikan kartu dan stiker sebagaimana jumlahsampah untuk bisa naik Suroboyo bus," ujar perempuan berkerudung ini.
Setelah mendapatkan tiket, penumpang pun siap meluncur menjajal bus yang bisa menampung 67 penumpang ini.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, usai launching Suroboyo Bus di Siola, Jalan Tunjungan pun tak ketinggalan ikut berkeliling.
Karena masih tahap soft launching, bus berjalan dari Siola, Jalan Tunjungan menuju Jalan Urip Sumoharjo, kemudian putar balik di Patung Karapan Sapi, Basuki Rachmat, dan berakhir di Siola, Jalan Tunjungan.
Risma pun menyapa warga dengan melambaikan tangan. Risma tidak sendiri, dia ditemani Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolrestabes Surabaya, dan Danrem 084/BJ, Kol Kav M Zulkifli Sip MM.
Dia menjelaskan Suroboyo Bus saat ini tersedia 10 trayek. Risma menegaskan hadirnya Suroboyo Bus tak lain untuk menurunkan tingkat padatnya lalu lintas di perkotaan Surabaya.