Bentuk Konsorsium Umrah, Asita Kalbar Beri Tawaran Umrah Rp 21 Juta Pada GATF 2018
Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kalimantan Barat membentuk Konsorsium Travel Umrah dan Wisata Halal Asita.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kalimantan Barat membentuk Konsorsium Travel Umrah dan Wisata Halal Asita.
Melalui press release yang disampaikan kepada media Ketua Asita Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra mengatakan konsorsium ini dalam rangka sinergisitas.
"Jadi kita membentuk kolaborasi dan meningkatkan promosi diantara para biro perjalana wisata yang ada di Kalbar, terutama produk umrah dan wisata halal. Kita merindukan travel agent dimana bertebaran paket umrah dan paket tour religi bermutu yang diusung. Bentuk konsorsium dirasa tepat untuk para agen travel berkolaborasi," ujar Henray Rabu (11/5/2018).
Baca: Asita Kalbar Sarankan Cerdas Pilih Travel
Konsorsium ini akan membentuk sinergi bisnis untuk mengembangkan usaha diantara anggota Asita yang bentuknya koperasi atau lainnya. Selain itu program kerja kedua yaitu advokasi terhadap persoalan-persoalan bisnis baik sesama anggota ASITA maupun dengan mitra usaha.
Saat ini Henray mengatakan ada 7 travel agent di Kalbar yang tergabung dalam konsorsium ini. "Kenapa kami berkonsorsium, ini agar adanya kekuatan modal dan manajerial yang baik dalam rangka memberikan harga dan pelayanan terbaik kepada konsumen kita. Apalagi saat ini banyak sekali travel umrah ilegal yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Asita Kalbar juga menggandeng anggota Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), PT Menara Tanjung yang berpengalaman menjalankan bisnis ini. Konsorsium ini, jelasnya, akan bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan umrah yang memberikan kepuasan jamaah bukan hanya mencari keuntungan. Sesuai namanya, keuntungan dari konsorsium ini juga akan disumbangkan ke Asita Kalbar.
"Konsorsium ini mencoba untuk melawan maraknya travel umrah ilegal berbiaya murah yang menipu konsumennya. Dia mengungkapkan, saat ini semakin banyak penyelenggara umrah ilegal dan menyebar janji umrah ke masyarakat, dengan harga hanya belasan juta rupiah saja. Padahal tidak diketahui dari mana mereka mendapatkan izin dan visa umrah," ujarnya.
Kemenag sendirijata dia sudah menetapkan batas minimal biaya umrah itu Rp20 juta per orang. Artinya kalau mereka hanya menjual Rp12 juta atau di sekitaran itu, maka patut dipertanyakan. Kita jangan gampang tergiur. Asita juga akan turut mensosilisasikan ke masyarakat tentang travel-travel umrah ilegal.
Upaya Asita kata Henray bertujuan mencapai tujuan meningkatkan citra pariwisata Indonesia dan meningkatkam peran para anggota sebagai pelaku utama pariwisata nasional yang berdaya saing global. Menurutnya, dengan terbentuknya Konsorsium Tour Asita akan mempengaruhi stabilitas harga sehingga tidak terjadi perang harga diantara anggota Asita dan bisa menjaga mutu produk.
"Konsorsium ini sendiri akan diluncurkan pada even Garuda Indonesia Travel Fair di Transmart Kubu Raya 13 April ini. Sekaligus kami membuka penawaran di sana. Kami menawarkan umrah sebesar Rp21 juta per orang, sudah include hotel, akomodasi dan makan-minum. Ada tambahan harganya dari Rp21 juta menjadi Rp28 juta untuk jamaah yang mau berwisata ke Turki," ujarnya.