Syahri Sebut Warga Yang Digigit Hewan Negatif Rabies

Ia menjelaskan setelah divaksi biasanya hewan itu akan mati jika mengidap rabies.

Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
vaksin terhadap binatang yang di duga mengidap rabies 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Terkait 48 warga di Ketapang yang digigit hewan penular rabies sejak Januari hingga Maret 2018. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Perternakan dan Perkebunan Ketapang, Khorul Syahri mengatakan pihaknya sudah memeriksa semua 48 hewan yang menggigit 48 warga tersebut.

Di antaranya melakukan uji laboratoriun terhadap otak hewan yang menggigit tersebut. Kemudian memberi vaksin lalu dilakukan observasi selama 14 hari setelah hewan itu menggigit korbannya. Ia menjelaskan setelah divaksi biasanya hewan itu akan mati jika mengidap rabies.

(Baca: Bupati Hildi Hamid Akan Temui Mahasiswa Kayong Utara di Yogyakarta, ini Tujuannya

"Hasilnya tak ada satu pun hewan yang menggigit warga tersebut yang positif mengidap rabies. Jadi selama 2018 ini belum ada kasus rabies di Ketapang ini," kata Khoirul melalui telepon kepada awak media di Ketapang, Minggu (8/4).

Ia menjelaskan hewan yang menggigit warga itu kebanyakan karena terprovokasi. Misalnya hewan itu sedang hamil, makan atau lain sebagainya kemudian diganggu atau dimainkan korban.

"Semua kasus gigitan itu negatif rabies dan hewan yang menggigit itu kebanyakan karena terprovokasi," jelasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved