MTsN 2 Pontianak Siap Selenggarakan USBN dan UNBK dengan 405 Muridnya
Hj Yuliana menuturkan pihaknya telah siap menyelenggarakan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) maupu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MtsN) 2 Pontianak, Hj Yuliana menuturkan pihaknya telah siap menyelenggarakan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) maupu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Yuliana menuturkan jumlah siswa MTsN 2 Pontianak yang mengikuti ujian 405 siswa dan telah dipersiapkan sebaik mungkin untuk mengikuti ujian dan jumlah tersebut merupakan murid terbanyak dari satu sekolah yang mengikuti ujian di Kota Pontianak.
"Kalau kesiapan kita Alhamdulillah cukup baik, kita sudah mempersiapkan dari awal terkait persiapan ujian ini mulai dari siswa maupun perlengkapan yang ada," ucapnya saat diwawancarai tribunpontianak.co.id, Kamis (5/4/2018).
Baca: 83 Persen Murid SMP Kota Pontianak Ikuti UNBK
Ia menjelaskan sebagaimana diketahui sebelum USBN dilangsungkan, pada sekolah madrasah khususnya ada Ujian Akhir Madrasah Bersasis Komputer (UAMBK) yang pihaknya sudah menggunakan sarana komputer untuk ujian dan itu sedang dilaksanakan dari tanggal 2-6 April 2018 ini
"Nah kemudian Insyaallah tanggal 9,10,11,12 dan 16 April masuk pada USBN. Selanjutnya tanggal 23-26 April akan UNBK, maka kita sudah siap untuk menyelenggarakan USBN maupun UNBK," jelasnya.
Dijabarkannya untuk madrasah yang ada di Kelompok Kerja Madrasah (KKM) 2 ada dua yang mengikuti UNBK, yaitu MTsN 2 dan MTs Al-Irsyad sedangkan untuk KKM 1 hanya MTsN 1 saja yang mengikuti UNBK.
"Jadi kalau berbicara masalah ujian , KKM 1 sub rayon 8 ada 15 sekolah, dan KKM 2 sub rayon 9 ada 15 sekolah juga. Kemudian pengawasan sifatnya silang antar madrasah," kata Yuliana.
MTsN 2 Pontianak sudah menggunakan komputer dalam UAMBK, kemudian USBN dilangsungkan menggunakan ujian dengan kertas pensil karena soal dibuat oleh dinas pendidikan dan dilakukan secara serentak dan UNBK sudah tentu menggunakan komputer semuanya.
"Ujian Sekolah Bertandar Nasional saja kita menggunakan sistem ujian kertas pensil. Sedangkan UAMBK dan UNBK tetap menggunakan komputer," sebutnya.
Untuk ketersediaan komputer ada yang dari sekolah dan ada yang menggunakan laptop pinjaman dari orangtua. Sekolah juga tidak melakukan karantina terhadap laptop para siswa tersebut, mereka dapat membawa pulang setelah pelaksanaan ujian dan dengan catatan aplikasi tidak boleh dihapus.
"Komputer sekolah diprioritaskan untuk para murid yang tidak mampu," kesahnya.
Ia akui memang ada ketakutan terkait kendala listrik yang biasa tegangannya lemah, dan menggangu, tapi selama UAMBK dilangsungkan tidak ada kendala.
"Pihak Kementerian Agama Kota Pontianak sudah berkomunikasi dengan pihak PLN menyatakan bahwa tanggal sekian ada kegiatan ujian dan meminta tidak ada pemadaman listrik," pungkasnya.