Mayat Dalam Septic Tank

Mayat Wanita di Septic Tank, Mengadu Nasib Berujung Tragis

Karena dia ini tulang punggung keluarga, anak tertua lagi, pernah kerja di Jakarta uangnya habis tak tentu.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Polisi dibantu warga mengangkat mayat wanita diperkirakan berusia 37 tahun di sebuah warung makan Rojo Koyo di tepat sebelum Jembatan Kapuas II, di Jalan Mayor Alianyang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (28/3/2018) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban diduga kuat dibunuh dan beberapa barang berharga hilang, termasuk motor dan perhiasan. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Korban pembunuhan menurut Muryati merupakan tulang punggung keluarga.

Dimana korban merupakan anak tertua dari empat bersaudara.

"Dia ini anak paling tua belum berkeluarga, dan tinggal ibunya saja di solo berserta adik-adiknya. Bisa dibilang dia ini tulang punggung keluarga," ujarnya, Selasa (3/4/2018).

Sebelum bekerja di Pontianak menurutnya korban pernah bekerja di Jakarta.

Baca: Dibuka! Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Angkatan 2018

Hanya saja penghasilannya tersebut tak dapat digunakan untuk membantu membiayai orangtuanya hingga akhirnya ikut bekerja bersama pemilik rumah makan Rojo Royo.

"Karena dia ini tulang punggung keluarga, anak tertua lagi, pernah kerja di Jakarta uangnya habis tak tentu Karena mamak angkatnya yang ambil, tak bisa kasi orang tua. Kebetulan pemilik warung ngajak ke Pontianak dia mau ikut, karena rumah dia dan pemilik warung sangat dekat, saya pernah ikut ke sana juga," lanjutnya.

Diakuinya pula jenazah korban telah dibawa ke kampung halaman untuk di kebumikan.

"Mayatnya sudah dibawa pulang ke Jawa untuk dimakamkan disana," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved