Gunung Ijen Keluarkan Gas Berbahaya, 30 Orang Dirawat
Kemudian sekitar pukul 20.30 Wib beberapa warga Dusun Margahayu, Desa Kalianyar Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso mengalami keracunan gas belerang.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, meskipun aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang berada di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur stabil, tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik.
Namun dapat mengeluarkan gas yang berbahaya berupa gas belerang yang pekat. Gas tersebut dapat menyebabkan sesak napas dan dampak lainnya.
Baca: Setya Novanto Sebut Sejumlah Politisi Terlibat Kasus e-KTP, Ini Kata Pengamat
"Pada Rabu malam (21/3/2018) sekitar pukul 19.15 Wib, terjadi letusan freatik dan terdengar letusan 3 kali di pondok bunder yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kawah Gunung Ijen," ungkapnya dalam rilis, Kamis (22/3/2018)
Kemudian sekitar pukul 20.30 Wib beberapa warga Dusun Margahayu, Desa Kalianyar Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso mengalami keracunan gas belerang.
"Warga merasakan sesak nafas dan adanya muntah-muntah. Sebanyak 30 orang warga dirawat akibat terpapar gas belerang pekat dan dirawat di puskesmas dan rumah sakit yaitu 24 orang di Puskesmas Sempol, 4 orang di Puskesmas Tlogosari dan 2 orang di rujuk ke RS Koesnadi Bondowoso. Kondisi pasien makin membaik," jelasnya.
Baca: Curi Sarang Burung Walet, Pria Ini Terancam Pidana Lima Tahun Penjara
Sebanyak 178 jiwa warga sudah dievakuasi dari 4 dusun terpapar yaitu Dusun Margahayu, Dusun Krepekan, Dusun Watucapil, dan Dusub Kebun Jeruk ke tempat aman di masjid Sempol, di rumah warga dan di puskesmas.
"Tidak semua warga dari dusun bersedia dievakuasi. Saat ini bau menyengat mulai berkurang," terangnya.
BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, SKPD, SAR, Tagana, dan relawan mengevakuasi warga.
Baca: Pelajar Korban Laka Lantas di Jungkat Hembuskan Nafas Terakhir
25 ribu masker dibagikan ke warga. 20 mobil ambulan dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol. Dapur umur dan pos kesehatan telah didirikan.
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG dalam penanganan dampak gas beracun Gunung Ijen.
"Hingga saat ini status Gunung Ijen masih Normal (level I). Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan," tegasnya.