Penunjukan Titiek Soeharto Gantikan Mahyudin Sebagai Wakil Ketua MPR RI, Ini Kata Pengamat

Yang namanya partai politik, apapun kebijakan itu selain dari kepentingan organisasi juga kepentingan politis, dan tidak bisa dihindari.

TRIBUN PONTIANAK / RIDHO PANJI PRADANA
Pengamat Politik Untan, Jumadi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkait dukungan DPP Golkar dengan penunjukan Titiek Soeharto oleh Airlangga Hartanto menggantikan Mahyudin sebagai Wakil Ketua MPR RI dinilai Pengamat Politik Untan, Jumadi secara organisasi itu hal yang biasa, jadi pergantian-pergantian itu menjadi kewenangan Dewan Pimpinan Pusat.

Tentu ada pertimbangan organisasi dan pertimbangan politis, tentu tidak bisa dihindari.

Baca: Golkar Kalbar Dukung Penunjukan Titiek Soeharto Sebagai Wakil Ketua MPR RI

Dalam konteks untuk menjelang Pileg dan Pilpres 2019, pergantian ini juga tidak lepas dari kepentingan dan pengaruh kepengurusan atau struktur Golkar yang berubah.

Saya pikir tentu ini sudah dibahas ditingkat organisasi, tidak ada hal yang luar biasa menurut saya.

Penunjukan Titiek Soeharto menggantikan Mahyudin juga tidak ada keterkaitan dengan Pilpres, murni soal kepentingan organisasi yang mesti dieksekusi.

Baca: Terkait Politik Uang, Abidin: Buat Aturan Dan Saling Mengawasi

Yang namanya partai politik, apapun kebijakan itu selain dari kepentingan organisasi juga kepentingan politis, dan tidak bisa dihindari.

Mengenai netizen yang berkomentar orde baru juga hal yang biasa, apapun keputusan politik akan kental dengan komentar politik namun tetaplah hal yang biasa.

Biar bagaimanapun Titiek adalah anak Pak Harto, namun dia hidup disuasana politik yang tidak lagi dijaman bapaknya, orde baru jaman old dan sekarang jaman now.

Terkait Mahyudin, saya pikir sebagai anggota partai juga punya hak, sama juga seperti Setya Novanto menggantikan posisi Ade Komarudin.

Sebagai anggota partai juga ada mekanisme bagi Mahyudin menanyakan hal itu.

Pergantian Titiek juga tidak terlalu berpengaruh pada Pileg dan Pilpres 2019, karena ini soal kewibawaan partai, ini hanya soal keterwakilan partai.

Tidak ada dan benar dalam keputusan ini, karena setiap partai punya pertimbangan, yaitu pertimbangan organisasi dan politis.

Tentunya kita berharap penunjukan ini tidak mengkibatkan polemik yang tajam, apalagi menjelang Pileg dan Pilpres 2019, solidaritas partai menjadi penting. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved