Peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke 35, Pemkab Ketapang Tanam 90 Jenis Pohon Langka

“Ada 90 jenis tanaman seperti kayu ulin atau belian, nyatoh merantik kuning, meranti putih bayut dan matoa dan lainnya," kata Sikat Gudag.

Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Bupati Ketapang, Martin Rantan (bertopi sebelah kanan) berfoto bersama peserta peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke 35 di Halaman Kantor Bupati Ketapang, Sabtu (17/3/2018). 

Citizen Reporter

Peliputan Kehumasan dan Protokol Setda Ketapang

Alwi Adi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Puncak peringatan hari bhakti rimbawan ke 35 tahun 2018, Pengurus Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Tanjungpura Ketapang, melakukan penanaman pelbagai jenis pohon pohon yang saat ini sudah mulai langka, seperti pohon belian atau kayu ulin, bengkirai, meranti dan sebagainya.

Bupati Ketapang, Martin Rantan berkesempatan menanam bibit kayu belian, bersamaan dengan Wabup Ketapang Suprapto, Pj Sekda Ketapang Heronimus Tanam, Kapolres Ketapang AKBP Sunaryo, Ketua Pengadilan Negeri Ketapang Maslikan. Serta para mahaisswa, pelajar ikut menanam bibit di sekitar halaman kantor Bupati Ketapang, Sabtu (17/3/2018).

Baca: 160 Pecatur Bersaing di Kejuaraan Antar Pelajar se Kota Pontianak

Ketua Pegurus Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Tanjungpura, L Sikat Gudag mengatakan kegiatan penanaman bermacam jenis pohon sudah dilaksanakan pada dua lokasi yaitu kompleks Rumah Adat Dayak di Jalan Lingkar Kota dan Kompleks Masjid Agung AL Ikhlas.

Baca: Warga di Ketapang Ini Khawatir Gunakan Listrik, Satu KWH Listrik PLN Untuk 38 Rumah

Adapun bibit kayu yang ditanam merupakan jenis kayu yang saat ini sudah mulai langka keberadaanya di Ketapang seperti kayu belian, atau ulin, meranti, nyatoh, bayut, matoa dan jenis lainnya.

“Ada 90 jenis tanaman seperti kayu ulin atau belian, nyatoh merantik kuning, meranti putih bayut dan matoa dan lainnya," kata Sikat Gudag.

Selanjutnya L Sikat Gudag secara simbolis memberikan bibit tanam tersebut kepada para kepala Dinas dan OPD dan peserta yang hadir. Kemudian untuk ditanam hingga tumbuh agar anak, cucu dan cicit kelak dapat mengetahui keberadaan tanaman kayu tersebut.

Bupati Ketapang dalam sambutannya mengatakan bahwa 16 maret 1983, Presiden Indonesia saat itu yakni Soeharto dalam pidato pembentukan kabinet pembangunan IV. Menurutnya Presiden RI itu menyampaikan tentang perlunya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam kehutanan bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa melalui pembentukan Departemen Kehutanan.

“Momen inilah yang menjadi cikal bakal dan awal penetapan hari bakti rimbawan untuk yang pertama kali," kataBupati.

Dalam perjalanannya, dikatakan Bupati dunia kehutanan hampir tiga atau emlat dasa warsa pernah berjaya. Serta memberi manfaat dan kesejahteraan dan menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor minyak dan gas (Migas).

“Dalam dasa warsa terakhir, sektor kehutanan, sedikit terpuruk, tidak saja karena sumber daya alam yang semakin berkurang," ungkap bupati

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved