BBM Jenis Premium Secara Perlahan Dialihkan ke Pertalite
Menurut saya pribadi, memang secara perlahan premium dialihkan ke pertalite
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Satu diantara pengelola SPBU di Sekadau, Usman Syarwani menuturkan, untuk premiun kuotanya dibatasi. Untuk kenaikan, kata dia, BBM jenis premium tidak ada.
“Menurut saya pribadi, memang secara perlahan premium dialihkan ke pertalite,” ujarnya, Jumat (2/3).
Ia mengatakan, pengurangan kuota tersebut berdasarkan pada penjualan pertalite. Dijelaskannya, bila pertalite terjual 4000 kilo liter dan kuota premium setengah dari pertalite yang terjual tersebut.
“BBM yang naik itu dexlite sejak 24 Februari lalu. Naiknya Rp600 per liter, sebelumnya Rp7.650 naik menjadi Rp8.250 per liter,” ucapnya.
(Baca: Mulyadi: Lelang Hak Tanggungan menduduki Peringkat Pertama )
Sales Executive Retail VII Pertamina, Andi Reza Ramadhan mengatakan, dari Pertamina tidak melakukan pembatasan. Penyaluran, kata dia, sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum.
“Yang terjadi di lapangan adalah mekanisme pasar yang terjadi,” ungkapnya.
Ia menilai, masyarakat sebagai konsumen semakin cerdas akan kebutuhan mesin yang membutuhkan bahan bakar minimal RON 90.
“Sehingga, saat ini SPBU cenderung memilih menjual pertalite,” pungkasnya.
