Penyumbang Inflasi Bukan Kebutuhan Pokok Menunjukkan Pontianak Semakin Maju

Prof Eddy Suratman mengatakan adanya tren terhadap komoditi yang mempengaruhi inflasi di Kota Pontianak bukan lagi sembako

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Dekan Fakultas Ekonomi, Prof Eddy Suratman (kanan) memberikan nasi tumpeng kepada perwakilan dari almuni angkatan 1990 dalam acara Reoni Perak Fakultas Ekonomi Untan Angkatan 1990 yang bertepanan dengan Dies Natalis Fakultas Ekonomi yang ke-56 di halaman Fakultas Ekonomi, Jumat (15/5/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Kalbar Prof Eddy Suratman mengatakan adanya tren terhadap komoditi yang mempengaruhi inflasi di Kota Pontianak, karena bukan lagi sembako yang menjadi pengaruh utama tapi berpindah pada komoditi non sembako.

Bahkan pulsa menempati posisi nomor dia tertinggi mempengaruhi inflasi ini diluar dugaan saya.

Inikan gaya hidup dan ada memang sebagian itu kebutuhan, ini menunjukan kalai pulsa itu sudah menjadi kebutuhan, kemudian juga sebagian lagi gaya hidup.

Baca: DPW PSI Kalbar Beberkan Alasan Diikut Sertakannya Akademisi di Seleksi Bacaleg

Kita tak bisa mengontrol diri terhadap penggunaan pulsa. Sebetulnya bukan hanya pulsa tapi termasuk juga kuota. Jadi itu mempengaruhi inflasi ternyata nomor dua terbesar.

Jadi mungkin itu yang perlu kita sosialisasikan pada masyarakat terkait penggunaan pulsa ini hanya sesuai kebutuhan saja. Tidak menggunakan untuk hal-hal yang lain atau yang tak penting. Kalau menggunakan internet itukan seperti membuka youtube menggunakan kuota yang cukup besar dan mahal.

Mungkin anak-anak kita terperangkap disitu, dia belum paham kalau itu mahal dan dia asyik menggunakannya sehingga memicu inflasi akhirnya.

Sedangkan untuk listrik memang ada kenaikan sehingga dampaknya akan dikonversi oleh pengusaha dalam bentuk uang sebagai gantinya dan itu berpengaruh langsung terhadap harga pada komoditi yang dihasilkan.

Terjadinya inflasi yang bukan merupakan barang kebutuhan pokok atau sembako di Pontianak menunjukkan kalau tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan ini fenomena daerah yang semakin maju.

Semakin besar pendapatan seseorang maka porsi pada kebutuhan pokoknya semakin mengecil, bukan jumlah uangnya berkurang tapi porsinya yang mengecil dan orang berpindah pada non konsumsi. Itu ciri sebuah daerah yang meningkat kesejahteraannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved