Pilgub Kalbar

Dianggap Efektif, Cagub Sutarmidji Pilih Kampanye Dialogis dan Via Medsos

"Strategi kampanye efektif yaitu kampanye dialogis dan melalui medsos, baik Facebook, Twitter maupun instagram dan lain sebagainya,"

TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Calon Gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 3, Sutarmidji 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Cagub Kalbar nomor urut 3, Sutarmidji menilai jika kampanye yang efektif adalah kampanye secara dialogis dan juga menggunakan medsos.

"Kampanye yang efektif itu sebenarnya kampanye dialogis karena disitu ada edukasi pada para pemilih, bahwa memilih itu harus tau tentang program paslon, sehingga saya lebih banyak melakukan kampanye dialogis, disamping itu juga kita bisa menyerap aspirasi masyarakat supaya ketika terpilih bisa menyelesaikan aspirasinya yang biasa aspirasinya masalah masyarakat," katanya, Rabu (28/02/2018).

Baca: Sutarmidji Akan Jadikan Beras Pemangkat Sebagai Komoditas Unggul di Kalbar

Hanya saja, kata dia, kelemahan dari kampanye model ini karena yang datang sedikit sedangkan wilayahnya luas akhirnya harus ditutupi dengan model yang lain yaitu bisa melalui media sosial dan lain sebagainya.

"Strategi kampanye efektif yaitu kampanye dialogis dan melalui medsos, baik Facebook, Twitter maupun instagram dan lain sebagainya," terangnya.

Baca: Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terbaik, Sutarmidji Tingkatkan IPM dan Kesejahteraan Masyarakat Kalbar

Mengenai alat peraga, menurutnya juga harus dilihat yang disenangi pemilih pemula, alat peraga yang disenangi usia 40an dan alat peraga yang menengah.

"Ini yang harus menjadi acuan kita jangan sampai ala peraga justru tidak menarik," katanya.

Kampanye dengan alat peraga, kata dia, juga efektif tergantung bentuk alat peraga itu sendiri.

"Komitmen untuk taat aturan kampanye iya, kita harus taat aturan cuma kadang kita juga kondisi dilapangan tidak memungkinkan taat, saya juga berharap pihak Panwas memperhatikan itu, contoh saja saat melakukan tindakan dialogis, sebelahnya ada rumah PNS dan ini menjadi masalah, tapi sepanjang tidak diarea kampanye tidak masalah, atau ketika dirumah pengurus partai yang istri PNS," katanya.

Kalau politik isu SARA, Midji mengaku tidak sependapat jika dimainkan, walaupun nampaknya dimedsos diedarkan oknum tak bertanggung jawab uang harusnya, kata dia, juga ditindak.

"Kemudian kita juga komitmen untuk tidak melakukan politik uang, bahkan saya sudah janjikan siapapun yang bisa menangkap mereka yang melakukan politik uang akan diberikan hadiah Rp. 5 juta," katanya. 

Yuk! Follow Akun Instagram @tribunpontianak Berikut Ini:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved