Terungkap! Teryata Keberadaan WNA di Kapuas Hulu Hendak Gali Emas, Ini Lokasinya  

Jika melihat dari izin, mereka ini memang bekerja dipertambangan emas. Karena izin ini dikeluarkan oleh pihak provinsi

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Jamadin
ISTIMEWA
emas 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Menanggapi masuknya warga negara asing (WNA) di Kapuas Hulu, Kasi Pengawas dan Mediator Tenaga Kerja Disnaker Perindustrian Kapuas Hulu, Mulyadi angkat bicara.

Ia memastikan bahwa WNA yang masuk ke Kecamatan Bunut Hulu adalah bukanlah WNA asal Korea, melainkan WNA asal Tiongkok.

Mereka hendak melakukan pengalian emas. 

"Jumlah WNA tersebut ada 16 orang, yang akan bekerja dipertambangan emas di PT Borneo Mandiri Mineral. Jika melihat dari izin, mereka ini memang bekerja di pertambangan emas. Karena izin ini dikeluarkan oleh pihak provinsi,” ujarnya, Senin (26/2/2018). 

(Baca: Rian Akhiri Hidup dengan Tali Gantungan, Ini Penjelasan Polisi )

Menurutnya, WNA Tiongkok di Bunut Hulu itu belum melakukan kegiatan tambang.

Sebab pihak perusahaan masih melakukan persiapan dengan memasukan sejumlah alat berat dan kendaraan besar.

“Mereka ini akan bekerja di Desa Nanga Dua dan Nanga Payang. Dengan luas lahan yang digarapnya itu seluas 4.964 Hektare," ucapnya.

Mulyadi menjelaskan,  diperkirakan keberadaan WNA Tiongkok ini sudah ada sejak sebulan yang lalu di Kapuas Hulu.

Baca: Lestarikan Lingkungan, Kreasi Sungai Putat Edukasi Masyarakat dengan Program Ini

Belum ada masyarakat setempat yang secara langsung melakukan penolakan terhadap akan adanya kegiatan tambang di Bunut Hulu tersebut. 

"Hanya saja ada tokoh masyarakat setempat datang ke rumah, dia meminta agar lokasi perkuburan massal yang ada dalam lokasi kegiatan tambang nanti agar tidak dibongkar," ujarnya.

Baca: Imigrasi Cek Langsung Lapangan, Keberadaan WNA di Bunut Hulu Sudah Ada Ijin KITAS

Dalam hal ini kata Mulyadi, kalau pihaknya di kabupaten hanya sekedar untuk melakukan pengawasan, karena  tidak mengurusi yang namanya potensi wilayah ataupun dampak dari kegiatan tambang tersebut.

"Masuknya WNA kesini, kita jangan hanya melihat dari sisi negatifnya saja, tapi lihat juga sudut positifnya," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved